MODUL. 1
KEHIDUPAN SOSIAL MANUSIA
PENDAHULUAN.
A. Diskripsi
Dalam kehidupan sosial, manusia
memerlukan manusia lainnya untuk hidup
dengan baik berinteraksi dengan
orang lain dan saling memiliki ketergantungan dalam memenuhi kebutuhannya
.Disisi lain manusia itu sendiri dihadapkan oleh keterbatasan –keterbatasan, sehingga perlu
bekerja sama dengan orang lain dan tidak terlepas dari pergaulan. Menurut Aris
Totles, manusia disebut ZOON POLITICON , artinya manusia adalah mahluk yang selalu hidup bermasyarakat .
Masyarakat terbentuk karena hasrat dalam diri manusia
itu sendiri .Dalam masyarakat anggotanya
selalu berinteraksi atau berhubungan .
hubungan itu terjalin baik dengan kelompok sendiri, maupun dengan kelompok
lain. Interaksi sosial merupakan kunci
dari semua kehidupan sosial, tanpa interaksi sosial tidak akan atau tidak mungkin
ada kehidupan bersama .
Bertemunya
orang perorang secara badania tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam
suatu kelompok sosial. Pergaulan
hidup akan terjadi apabila orang
perorang atau kelompok perkelompok
bekerja sama, saling berbicara. Untuk
mencapai suatu tujuan bersama mengadakan persaingan.
Jadi dapat dikatakan bahwa interaksi
sosial
adalah dasar proses sosial.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu
membutuhkan orang lain sehingga dalam
kehidupan sosial di masyarakat pada umumnya akan terjadi interaksi sosial,
sebagai kebutuhan sosialnya.
Interaksi sosial yang dilakukan masyarakat dari waktu ke
waktu akan menimbulkan bentuk-bentuk inerasi sosial. Salah satu bentuk
interaksi sosial adalah kerjasama dan konflik sosial yang bersifat sangat berlawanan
B. Petunjuk Penggunaan Modul.
1.
Bacalah
modul ini dengan teliti. Materi didalam modul ini merupakan pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang hendaknya anda kuasai dan
amalkan dalam kehidupan sosial.
2. Anda diijinkan untuk bertanya
,berdiskusi ,observasi , bersimulasi dan wawancara selama proses pembelajaran modul
ini.
3.
Kerjakan latihan tes dan laksanakan tugas-tugas dalam
modul ini
4.
Periksa kembali
latihan ( Tes) dan laporan tugas-tugas dengan
penuh rasa tanggung jawab .
5.
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban diakhir modul
ini.
6.
Bila anda belum berhasil 100% maka anda sebaiknya jangan melanjutkan Kompetensi yang mempelajari kegiatan berikutnya.
C
Tujuan .
1. Tujuan Akhir.
·
Menjelaskan
interaksi social berdasarkan pengertiannya
·
Menjelaskan
proses social berdasarkan pengertiannya
·
Mengidentifikasi
interaksi social berdasarkan syarat-syaratnya
·
Menjelaskan
sosialisasi berdasarkan pengertiannya
·
Mengidentifikasi
sosialisasi menurut media yang dilalui
·
Mendeskripsikan
factor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kepribadian
·
Mengidentifikasi
interaksi asosiatif berdasarkan fenomena social dilingkungan sekitar
·
Mengidentifikasi
interaksi disosiatif berdasarkan fenomena social dilingkungan sekitar
2.
Tujuan Antara.
·
Memiliki kesadaran diri sebagai mahluk individu yang
berada dalam kehidupan sosial
·
Memahami hakekat, konsep individu dalam
interaksi sosial
D. Standar Kompetensi/Kompetensi dasar:
1. Standar Kompetensi:
Memahami Kehidupan sosial manusia
1.
Kompetensi dasar :
Mengidentifikasi
Interaksi sebagai proses sosial
Pembelajaran. 1
1.1
Pengertian Interaksi Sosial.
Pernahkah kamu pergi ke Flobamoramall?
cobalah amati sekilas tentang situasi dan kondisi mall. banyak orang lalu
lalang merupakan salah satu ciri khas mall. setiap orang di mall tidak akan berdiam diri tanpa
melakukan aktifitas. Setiap orang
melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain
untuk mencapai tujuan. ketika individu berhubugan dengan individu lain
berarti individu tersebut sedang berinteraksi. Dengan adanya proses intekasi
sosial berarti proses sosial sedang berlangsung.
Interaksi sosial merupakan aktivitas-aktivitas
yang tampak apabila individu ataupun kelompok manusia mengadakan hubungan satu
sama yang lain.
Menurut Gillin dan Gillin; interaksi sosial merupakan hubungan – hubungan sosial yang dinamis,
yang menyangkut hubungan timbal balik antara orang perorang, antara kelompok - kelompok
manusia, maupun antar individu dengan
kelompok manusia.
Menurut Soerjono Soekanto; dalam
bukunya sosiologi suatu pengantar (2002);
Interaksi social sebagai dasar proses social yang terjadi karena adanya
hubungan-hubungan social yang dinamismencakup hubungan antar individu antar
kelompok dan antar individu dan kelompok. Walaupun orang-orang saling bertemu dan tidak
saling bicara atau tidak saling tukar menukar tanda, interaksi sosial dapat
terjadi. Interaksi sosial bukan saja berupa tindakan kerja sama. Akan tetapi
persaingan pertikaian dan sejenisnya juga merupakan interaksi sosial.
Interaksi
sosial adalah suatu hubungan antara dua orang atau lebih dimana
perilaku atau tindakan seseorang akan mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku atau tindakan individu yang lain atau
sebaliknya
Interaksi dapat terjadi apabila salah
seorang atau individu melakukan balasan dengan bereaksi , sehingga
terjadi interaksi . Jika salah satu pihak melakukan aksi dan pihak yang lain tidak melakuakan reaksi , maka tidak akan terjadi interaksi. Contoh Seseorang berbicara dengan patung atau
gambar, maka tidak akan menimbulkan reaksi dengan membalas pembicaraan, karena
itu interaksi sosial dapat terjadi apabila dua belah pihak Saling berhubungan
dan melakukan tindakan timbal balik ( Aksi-reaksi).
1.2
Jenis – jenis Interaksi Sosial.
a.
Interaksi
antara Individu dengan individu.
Dalam interaksi ini, individu yang
satu memberi pengaruh .,rangsangan
kepada individu lainya. Sebaliknya individu yang terkena pengaruh akan
memberikan reaksi,tanggpan dan respons,.
Wujud interaksinya dapat berupa
kerlingan mata ,jabat tangan , saling menyapa , bercakap-cakap atau mungkin bertengkar. Misalnya orang yang
sedang marah tidak menyapa terhadap temannya atau saling berdiam diri. Ada juga
orang yang bertingkah laku aneh untuk mengundang
perhatian orang banyak.
b.
Interaksi Antara Individu dengan
kelompok.
Dalam
interaksi ini seseorang individu
berinteraksi dengan kelompok Contoh seorang ketua kelas sedang
memberikan penjelasan didepan teman-temannya mengenai pembagian tugas piket
kelas atau seorang mahasiswa praktek kerja lapangan (PKL) sedang memberikan
penyuluhan penduduk desa.
c.
Interaksi Antara Kelompok dengan Kelompok.
Dalam interaksi ini kepentingan
individu-individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan dan berhubungan dengan
individu-individu kelompok lain. Misalnya kelompok RT mengundang kelompok RT
lain dlam rangka syukuran atas kemenangannya pada suatu lomba.
1.3
Syarat – syarat Interaksi Sosial.
Interaksi
sosial memiliki dua syarat utama yaitu :
a. Kontak Sosial.
Kata kontak
berasal dari bahasa latin Con atau Cun (yang artinya Bersama-sama) dan Tango (Yang artinya menyentuh ). Jadi secara
harfiah adalah bersama-sama saling menyentuh secara fisik satu sama
lain. Misalnya dengan berbicara bertatap muka kontak antara tetangga ,kontak
antar keluarga dan Seterusnya. Hubungan fisik tidak menjadi syarat mutlak
terjadinya kontak
Dalam bantuan
peralatan modern, serta telegram, telepon, surat- menyurat dan berbagai macam lambang orang
dapat melakukan kontak dengan lebih mudah dan cepat. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder.diantaranya
:
1. Kontak primer terjadi apabila ada kontak
langsung dengan cara berbicara,jabat tangan ,tersenyum, dsbnya.
2. Kontak sekunder terjadi dengan
perantara. Kontak sekunder langsung misalnya melalui telepon,tv dsbnya. Kontak
sekunder tidak langsung apabila melalui perantara tidak terjadi kontak
langsung. Misalnya A
minta tolong B agar disampaikan kepada gadis
C bahwa A mencintainya.
Kontak sosial dapat terjadi dalam tiga bentuk :
1.
Kontak antar individu
Misalnya seorang siswa baru mempelajari
tata tertib dan budaya sekolah.
2.
Kontak antar individu dengan suatu kelompok misalnya seorang guru mengajar disuatu kelas tentang suatu
pokok bahasan.
3.
Kontak antar kelompok dengan kelompok
lain misalnya class meeting antar kelas.
b. komunikasi
Komunikasi
adalah cara menyampaikan pesan dari suatu pihak kepada pihak lain, sehingga
terjadi pengertian bersama. Pesan yang disampaikan berupa pembicaraan,
gerak-gerik anggota badan/menunjukkan sikap tertentu. Dengan komunikasi
sikap-sikap dan perasaan- perasaan orang perorangan dapat dipahami oleh pihak
lain. Misalnya : apabila seorang gadis menerima seikat bunga dia akan memandang
dan mencium bunga tersebut, akan tetapi perhatian pertamanya adalah pada siapa
yang mengirim bunga tersebut dan apa yang menyebabkan dia mengirimkannya.
1.4. Ciri
–ciri interaksi sosial.
a.
Pelakunya lebih dari satu orang.
b.
Ada komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial.
c.
Mempunyai maksud
dan tujuan yang jelas , terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan
yang diperkirakan pelaku.
d.
Ada dimensi waktu (Masa lampau, masa kini dan masa datang
) yang akan menentukan sikap aksi yang
sedang berlangsung.
1.5.Faktor-faktor
yang mempengaruhi interaksi sosial
Apabila
interaksi sosial tersebut diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk
jangka waktu yang lama, maka akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan.
Suatu proses interaksi sosial yang berlangsung dapat dibedakan dari beberapa
faktor yang mendasarinya.Adapun faktor- faktor yang mendasari terjadinya
interaksi sosial yaitu :
- Imitasi
Yaitu:
meniru perilaku dan tindakan orang lain dimulai sejak bayi yang terus
berkembang, dalam keluarga, lingkungan tetangga sampai pada pergaulan sosial
yang lebih luas.
- Sugesti
Yaitu
: suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau
pesona tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya :
Seorang siswa tidak sekolah karena diajak temannya bermain. Sugesti dan imitasi
hubungannya dengan interaksi sosial hampir sama bedanya. Imitasi atau peniruan
itu dilakukan dengan jalan mengikuti sesuatu diluar dirinya, kemudian ditiru
orang lain diluar dirinya atau
sebaliknya.
3.Identifikasi
Merupakan kecenderungan atau keinginan
untuk mempersamakan dirinya dengan
orang lain. Proses identifikasi langsung terjadi dengan sendirinya secara sadar
maupun secara tidak sengaja karena seseorang memerlukan contoh- contoh ideal
didalam kehidupannya. Misalnya: bagi seorang anak laki- laki akan
mengidentifikasi dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya.
Sedangkan anak remaja mengidentifikasi dirinya dengan tokoh tertentu sebagai
idolanya. Dengan demikian identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti
atau imitasi.
4.Simpati
Simpati
dapat dirumuskan sebagai perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati
timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan pada penilaian
perasaan semata - mata seperti halnya pada proses identifikas. Misalnya seseorang tiba - tiba tertarik pada orang
lain dengan sendirinya dan tertarik itu tidak disebabkan oleh ciri tertentu,
melainkan karena keseluruhan cara bertindak dan bertingkah laku orang tersebut,
misalnya: seseorang melihat orang lain yang memiliki perilaku menarik tiba - tiba muncul keinginan untuk
berkenalan dan bersahabat. Faktor - faktor yang mendasari terjadinya interaksi
sosial merupakan faktor - faktor minimal yang menjadi dasar bagi berlangsungnya
proses interaksi sosial. Walaupun didalam kenyataannya sangat kompleks, kadang -
kadang sulit mengadakan pembedaan tegas antara faktor - faktor tersebut. Akan
tetapi dapat dikatakan kurang mendalam bila dibandingkan dengan identifikasi
dan simpati yang secara relative agak lambat proses berlangsungnya.
5.Empati
Empati adalah proses kejiwaan
seorang individu untuk larut dalam perasaan orang lain baik suka maupun duka. Contoh
: Kalau kita melihat orang yang mendapat musibah sampai luka berat seolah - olah
kita ikut menderita. Kita tidak hanya merasa kasihan terhadap orang tsb tetapi
juga ikut merasakan penderitaannya.
1.6. Proses sosial
Proses sosial
adalah pengaruh timbal balik antara berbagai
Segi kehidupan bersama misalnya, pengaruh timbal balik Antara segi kehidupan agama
dengan segi kehidupan ekonomi dan
sebagainya.
Proses sosial
terwujud dalam berbagai bentuk. Bentuk proses sosial yang umum adalah interaksi
sosial, karena interaksi sosial merupakan syarat utama adanya hubungan sosial,
secara timbal balik, dinamis yang menyangkut hubungan antara individu, antar
kelompok dan antara individu dengan kelompok.
Bentuk
lain dari proses sosial adalah sosialisasi. Sosialisasi diartikan sebagai suatu
proses dimana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur
kebudayaan (adat istiadat,perilaku, bahasa dan sebagainya) yang dimulai dari
lingkungan keluarga atau kelompok- kelompok yang ada disekitar kehidupannya
yang lambat laun dengan berhasil penerimaan atau penyesuaikan tersebut maka
individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau kelompok tadi.
Pengendalian sosial (sosial
control) juga merupakan salah satu bentuk proses sosial, pengendalian sosial
adalah suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan untuk
mengajak, mendidik dan membimbing bahkan memaksa warganya agar mematuhi nilai-
nilai dan kaidah – kaidah yang berlaku. Pengendalian sosial dilakukan secara
timbal balik artinya kita mempengaruhi perilaku orang- orang lain dan
sebaliknya mereka juga mempengaruhi perilaku kita.
KEGIATAN
BELAJAR 2
1.2. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi
adalah suatu proses belajar, bagi seseorang semenjak masa anak-anak sampai masa tua mengenai pola-pola tindakan dalam
interaksi dengan segala macam manusia yang ada di sekelilingnya.
Setiap orang dalam
kehidupan sosial biasanya memiliki
beberapa kedudukan dan menjalankan berbagai macam peran sosial,yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dalam proses ini individu
akan belajar bernacam-macam pola tindakan yang berlaku
dalam masyarakat, sehingga akan membentuk kepribadiannya atau Personalita.
Kata
personalita berasal dari person, dari bahasa Yunani kuno prosoopon yang berarti
di depan muka. Pemain sandiwara Yunani kuno
memakai topeng di depan muka. Pemain sandiwara Yunani kuno memakai topeng di depan mukanya, agar suara pemain dapat
terdengar nyaring, maka topeng dibuat sedemikian rupa yang berfungsi juga
sebagai pengeras suara. Lambat laun istilah person digunakan bagi setip pemain
sandiwara. Kemudian istilah person berubah menjadi warga masyarakat, atau orang yang menjadi anggota berbagai
kelompok dalam masyarakat dan yang telah
menjalankan peranan sosial.
Bayi yang
baru dilahirkan belum menjadi person, tetapi ia memiliki potensi kearah itu, sehingga
memerlukan pendidikan, belajar dan berkembang untuk menjadi person. Proses pendidikan dan perkembangan individu menjadi person
dinamakan sosialisasi. Dengan demikian kepribadian atau personalita adalah
keseluruhan sikap, kebiasaan, pikiran dan manfaat, baik biologis maupun
psykologis yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan peranan dan
statusnya dalam berbagai kelompok dan mempengaruhi kesadaran dirinya.
Sosialisasi
tidak hanya berlangsung di dalam keluarga sejak masa anak-anak saja, tetapi
berlangsung pula dikelompok teman sepermainan di sekolah, dan tempat kerja.
Sosialisasi tidak berhenti ketika
seseorang itu menginjak dewasa karena pada
masa dewasapun manusia setiap saat harus melakukan sosialisasi. Melalui
sosialisasi seseorang berkembang menjadi suatu pribadi atau mahluk sosial. Pribadi
atau mahluk sosial merupakan kesatuan integral dari sifat-sifat individu yang berkembang, melalui proses
sosialisasi. Sifat-sifat individu tadi
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain
dalam masyarakat.
Berlangsunya sosialisasi suatu
pribadi atau masyarakat memerlukan perantara. Perantara atau media itu
dimaksudkan agar individu mengenal pengetahuan nilai dan dunia sosial serta norma yang ada dalam
masyarakat tsb. Dilihat dari siapa yang melakukannya, sosialisasi dapat dibagi
menjadi sosialisasi primer ( terjadi di lingkungan keluarga ) dan sosialisasi
sekunder (terjadi sesudah sosialisasi primer ).
Ada
berbagai jenis media sosialisasi yang bertindak sebagai agen sosialisasi diantaranya
yaitu :
a.Keluarga.
Keluarga
memiliki sifat-sifat sebagai perantara
untuk terselenggaranya hubungan antar manusia yang erat. Dalam keluarga, orang
tua memiliki peran utama untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian pada
anak-anaknya, dengan tujuan untuk menghasilkan kepribadian yang baik bagi
keturunannya.
Keluarga
yang dapat melakukan sosialisasi dengan baik terhadap anak-anaknya memiliki
kemungkinan besar dalam membentuk kepribadian yang baik pada anaknya.
Sebaliknya keluarga atau orang tua yang tidak dapat melakukan sosialisasi
dengan baik misalnya tidak mampu memberikan kasih sayang dan perhatian pada
anaknya karena tidak sempat mendidik nilai-nilai dan norma pada anak-anaknya,
akibatnya dapat menyebabkan anak-anaknya berkepribadian dan perperilaku tidak
baik. Misalnya banyak pelaku kejahatan atau para remaja yang memaki narkoba
karena mereka tidak kuat menghadapi kesulitan hidup atau kurang perhatian dari
orang tua. Begitu pula halnya di masyarakat bahwa kepribadian yang dimiliki
senantiasa akan diturunkan kepada setiap generasi.
Keluarga batih sebagai
lembaga sosial terkecil di masyarakat memiliki peranan tertentu yang meliputi :
- sebagai pelindung bagi pribadi-pribadi
yang menjadi anggotanya, di mana ketentraman dan ketertiban diperoleh dari wadah
tersebut.
- Merupakan unit sosial ekonomis yang
secara material memenuhi kebutuhan anggota-anggotanya.
- Menumbuhkan dasar-dasar norma
pergaulan hidup.
- Merupakan wadah dimana manusia
mengelami proses sosialisasi awal yakni suatu proses dimana manusia mempelajari
dan mematuhi norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dimasyarakat.
b.Teman sepermainan.
Dalam proses pembentukan kepribadian,
melalui teman sepermainan bagi seseorang dimulai dari masa kanak-kanak baik dengan anak tetangga, teman sekolah,
anak kerabat dan lain-lain. Teman sepermainan umumnya akan membentuk persahabatan yang berfungsi sebagai penyaluran sebagai
aspirasi untuk memperkuat unsur-unsur kepribadian yang telah diperoleh dirumah
(lingkungan keluarga). Persahabatan yang dijalin dari teman sepermainan tidak
selamanya memilki nilai positif, adakalanya persahabatan mengarah pada nilai-nilai
negatif yang dapat merugikan perkembangan kepribadian anak. Hal ini karena
diantara mereka satu sama lain saling mempengaruhi dan bergantung pada
kedudukan masing-masing dalam pergaulan. Jika dalam pergaulan tersebut,
kedudukannya berada dibawah, maka sebagai subordinasi yang terpengaruh atau
sebagai superordinasi yang mempengaruhi. Teman sepermainan kelompok primer
dimana awal dari pergaulan seorang anak dalam membentuk kepribadian dirinya.
Teman sepermainan tidak hanya dilakukan oleh dua orang saja, melainkan dapat
berkembang ke pengelompokan yang lebih besar lagi. Membesarnya kelompok ini,
disebabkan karena semakin luasnya ruang lingkup pergaulan diantara mereka, baik
di lingkungan rumah, tetangga, lingkungan sekolah atau karena mereka memiliki
kesenangan (hobi) yang sama. Kelompok yang besar ini biasanya disebut klik
(clique). klik memiliki peran, baik positif maupan negative misalnya klik memilki peran positif
terhadap anak yang menginjak usia remaja yang berada dalam proses kedewasaan.
Peranan
klik yang bersifat positif (kelompok yang besar) antara lain sebagai berikut :
a.
rasa
aman dan nyaman dianggap penting berasal dari keanggotaan suatu klik tertentu,
hal itu penting bagi perkembangan jiwa yang sehat.
b.
Rasa
aman yang ditimbulkan karena diterima oleh kliknya, akan menimbulkan dorongan
untuk hidup mandiri atau bertanggung jawab pada orang lain.
c.
Didalam
klik, remaja dapat menyalurkan rasa kecewanya, rasa takut, rasa khawatir, rasa
gembira dan lain-lain yang berhubungan dengan perasaan, kerana mendapat
tanggapan yang wajardari teman seklik.
d.
Klik
memungkinkan remaja mengembangkan kemampuan dalam keterampilan-keterampilan
social, sehingga dia lebih mudah menyesuaikan diri dengan berbagai keadaan.
e.
Biasanya
klik mempunyai pola perilaku dan norma-norma tertentu yang mendorong remaja
untuk bersikap dan bertindak secara dewasa.
Kelompok
persahabatan atau klik ini dapat pula bersifat negative antara lain sebagai berikut
:
1.
klik
mendorong anggotanya untuk bersikap diskriminatif terhadap bukan anggota klik.
Hal ini dapat menimbulkan sikap dan tindakan yang kurang adil.
2.
klik
mendorong terjadinya induvidualisme, karena rasa kepatuhan dikembangkan secara
pribadi.
3.
kadang-kadang
timbul rasa iri hati dari anggota-anggota kilk yang berasal dari keluarga
kurang mampu, terhadap mereka yang berasal dari keluarga yang lebih mampu.
4.
kilk
merupakan suatu kelompok tertutup yng sulit sekali ditembus, sehingga penilaian
terhadap sikap dan tindakan anggotanya sukar dilakukan oleh pihal luar.
5.
kesetiaan
terhadap kilk kadang-kadang mengakibatkan terjadinya pertentangan dengan orang
tua, saudara atau kerabat.
6.
kilik
mendorong anggotanya untuk menyerassikan diri dengan pola kehidupan yang sama
latar belakangnya, sehingga sulit untuk mengadakan penyesuaian dengan
pihak-pihak yang berbeda latar belakangnya.
7. kadang-kadang
kilk dapat menghambat perkembangan motifasi anggotaanya.
8. eupemisme
dipengaruhi kilk tertentu.
Seorang anak yang menginjak dewasa
cenderung akan memiliki kelompok persahabatan atau kilk sehingga orang tua
senantiasa harus dapat mengawasi setiap tindakan yang dilakukan anaknya, karena
adakalanya kilk yang dia masuki malah bersifat negatif yang menjurus ketindakan
kenakalan remaja. Karena itu anak harus diberi pengertian yang mendalam untuk
memilih pergulannya yang bersifat positif, yang dapt mendorong keberhasilan
studi dan membentuk kepribadian yang diinginkan oleh masyarakat.
c. Sekolah
Sekolah memilki banyak peran
dimasyarakat, terutama sebagai pembentuk kepribadian masyarakat sesuai dengan
tujuan pendidikan itu sendiri. Kepantingan tersebur tergantung cara meninjau
kepentingan sekolah dari berbagai sudut pandang seperti:
- ditinjau dari kepentingan masyarakat, sekolah merupakan lembaga untuk melestarikan warisan budaya masyarakatnya.
- Bagi kepentingan induvidu, sekolah dipandang sebagai tempat mentransmisikan informasi dan menanamkan kesadaran untuk memiliki tanggung jawab terhadap pola perilaku dan nilai-nilai yang dianut masyarakat, sekolah dapat pula berperan sebagai proses untuk melakukan penanaman nilai-nilai keluarga.
- Sekolah berperan sebagai sosialisasi dari keluarga.
Proses belajar mengajar disekolah
tidak hanya memberikan materi pelajaran yang ada disekolah bersangkutan sesuai
dengan kurikulum yang berlaku, melainkan sekolah turut membentuk siswa sebagai
generasi muda yang diharapkan negara dan bangsa, sehingga nilai-nilai kehidupan
berbangsa, bernegara, dan nilai-nilai yang lain ditanamkan disekolah melalui
sosialisasi.
Dalam masa-masa
pertumbuhan seseorang akan memanfaatkan peranan belajar untuk mempelajari apa
yang diharapkan orang lain, dan ia sendiri memiliki harapan dari hasil yang
dicapainya. Kepercayaan masyarakat, terhadap sekolah sebagai akibat kekompleksan
hidup, kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi, mengakibatkan orang tua semakin
tidak mampu untuk mengajar anak-anaknya sesuai dengan kebutuhan zaman,
akibatnya semakin ketat persaingan dan kompetisi hidup sehingga sekolah dipercaya sebagai tempat mensosialisasikan
anak-anaknya agar berhasil melalui pendidikannya
d. Lingkungan Kerja .
Lingkungan kerja
memiliki pengaruh kuat terhadap diri seseorang terutama lingkungan kerja bagi masyarakat yang telah
maju, dimana pembagian kerja tersebut telah mengendap dalam diri seseorang maka
sukar sekali untuk mengubahnya , apalagi yang bersangkutan telah bekerja
relatif lama , misalnya Bapak X Bekerja ssebagai
guru dalam jangka waktu yang lama ,maka akan sulit bagi bapak X untuk mengubah
pola kehidupannya ,jika bapak X pensiun kemudian menjadi pedagang di pasar ,
maka ia akan sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru.
Misalnya dalam satu keluarga. Seseorang
Ayah bekerja dan ibu menjadi ibu rumah tangga, pendidikan keluarga lebih
dibebankan pada peran ibu, maka anak akan senantiasa merasa diawasi. Untuk
menjaga kemungkinan dari pengaruh yang tidak baik , maka perlu adanya saling
pengertian dari kedua belah pihak agar
anak mereka dapat memahami kondisi lingkungan masing-masing. Kedua orang tua yang bekerja akan
mempengaruhi pula kepribadian anaknya, karena orang tua masing-masing mengejar karier, akibatnya anak
menjadi kurang perhatian, anak menjadi kurang kasih sayang, dan resah, kemudian anak mencari penyelesaiannya
sendiri dengan hal – hal yang negatif.
Orang tua harus
dapat memperhitungkan pengaruh yang
mungkin timbul dari lingkungan kerjanya. Kadang-kadang hal itu tidak
dipertimbangkan, karena ada kecenderungan orang tua hanyut dalam lingkungan
kerja. Yang tidak selalu positip, seperti pulang larut malam yang akan
mengakibatkan waktu berkumpul dengan keluarga sangat sedikit. Dan juga masalah
yang ada dilingkungan kerja terbawa kerumah sehingga berdampak dalam keluarga.
Begitu pula karir
yang dicapai orang tua tidak akan bermanfaat apabila keadaan keluarga menjadi
kacau. Dengan demilkian dalam lingkungan kerja tertentu seseorang dituntut untuk
lebih banyak berpikir mengenai akibat yang mungkin timbul dari pekerjaan yang
ditanganinya agar jangan sampai berakibat fatal bagi keluarga.
.
e. Media Massa.
Kepribadian
manusia berkembang menurut tahap-tahap tertentu,sama halnya ia memiliki makna
hidup yang terpadu. Keadaan yang demikian akan ditempa oleh pengaruh media
massa berupa surat kabar, televisi, radio, majalah dan lain-lain, yang terus
menerus diikuti oleh seseorang, sehingga lambat laun orang yang bersangkutan
akan mencari, menemukan dan melengkapi kepribadiannya dari media massa yang
ditekuninya.
Mengikuti
peristiwa-peristiwa yang terjadi di seluruh dunia, baik dari bacaan, radio ataupun
menonton televisi setiap saat mengenai salah satu cerita film, maka hal ini akan
mempengaruhi orang yang bersangkutan. Biasanya seseorang ikut larut dalam
cerita tersebut, sehingga media massa turut mengembangkan minat dan motifasi
seseorang terhadap setiap gejala-gejala yang diikutiya, ahkirnya terpadu dan
memberikan peluang yang positif untuk mengidentifikasikan dirinya pada setiap
peristiwa yang terjadi, misalnya:
·
Pahlawan-pahlawan dalam cerita televisi, radio, cerita
bersambung dari surat kabar, semuanya memberikan acuan untuk mengembangkan diri
kita seperti contoh dalam cerita tersebut.
·
seorang wanita muda menjadi ibu yang baik, ulet dan
bertanggung jawab dalam membina keluarga, setelah melihat tokoh ibu yang ideal
dalam kisah drama disalah satu media massa.
·
Seorang peyandang cacat merasa percaya diri terhadap masa
depannya, setelah membaca kisah keberhasilan seorang peyandang cacat lain.
- Pembentukan Kepribadian.
Sosialisasi
mempunyai perananan penting dalam menentukan salah satu faktor yang mempengaruhi
prilaku seseorang tersebut, yaitu faktor kepribadian melalui sosialisasi yang
panjang kedirinya. Terbentuknya kepribadian ini bagi sosialsasi sangat penting
artinya,karena merupakan salah satu komponen penyebab atau pemberi warna dari
wujud perilaku manusia.
Menurut Sigmunf
Freud, seorang psikolog yang mempelajari perkembangan kepribadian mengemukakan
bahwa kepribadian manusia terbentuk karena adanya faktor-faktor kepribadian
yang disebut ID Ego dan Super Ego. Pengertian ID adalah golongan-golongan dasar
pada manusia bersifat tidak sadar dan menuntut pemuasan segera, misalnya
kebutuhan makan dan minum, Ego adalah
usaha sadar manusia untuk menyeimbangkan dorongan-dorongan untuk mencari kesenangan
dan pemuasan, Super Ego adalah perwujudan kesadaran diri individu terhadap
norma dan sangsinya.
Menurut Theo M. Newcombe
mengemukakan bahwa kepribadian merupakan organisasi sikap-sikap
(predisposition), yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap
perilaku. Kepribadian menunjuk pada organisasi sikap-sikap seseorang untuk
berbuat, mengetahui berpikir dan merasakan secara khusus apabila dia
berhubungan dengan orang lain atau menanggapi suatu keadaan. Karena kepribadian
merupakan abstraksi individu dan kelakuannya sebagai mana halnya dengan
masyarakat dan kebudayaan, maka ketiga aspek tersebut mempunyai hubungan yang
saling pengaruh mempengaruhi satu sama lain.
Kepribadian
adalah keseluruhan perilaku dari seseorang atau individu dengan sistem
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi. Kepribadian
yang dimiliki seseorang menyangkut karakteristik perilakunya, sehingga setiap
orang tidak banyak memiliki kepribadian, tetapi ia menyesuaikan kepribadiannya
terhadap beberapa situasi yang dihadapinya. Kepribadian yang dimiliki oleh seseorang
akan berbeda dengan kepribadian yang dimiliki orang lain, karena kepribadian
merupakan ciri khas dari orang yang bersangkutan.
Pengertian
’kecenderungan tertentu’ menyatakan bahwa setiap orang memiliki perilaku khas
dan melakukan tindakan yang sama setiap hari, sehingga perilaku dan tindakannya
telah terpola. Sedangkan ’interaksi dengan serangkaian situasi’ berarti
perilaku merupakan hasil gabungan / bersama dan kecenderungan perilaku dan
situasi perilaku yang dihadapi seseorang, misalnya: si A sangat akrab dengan
setiap orang, setiap bertemu dengan orang yang dikenalnya, ia selalu menyapa ”apa
kabar” sambil memberikan tangan untuk bersalaman. Kepribadian seseorang itu
terbentuk dan berubah sejalan dengan
kelangsungan sosialisasi.
4 faktor penting
yang menentukan kepribadian :
a. Wariasan biologis
Setiap orang
sehat dan normal yang dilahirkan, akan memiliki perlengkapan biologis yang sama
dengan dengan orang lain, seperti badan, dua tangan dua kaki panca indra dan
lain-lain. Persamaan biologis ini membantu persamaan kepribadian dan perilaku
setiap orang. Walaupun setiap orang memiliki perlengkapan biologis yang sama, tetapi
karakteristik masing-masing individu berbeda. Dengan demikian kepribadian yang
dimilikinya akan berbeda pula. Karena itu kepribadian yang sama dari dua
individu hanyalah beberapa aspek saja, sedangkan aspek-aspek yang lain akan
jauh berbeda walaupun dari dua orang anak kembar. Terdapat anggapan bahwa karakteristik
kepribadian, seperti ketekunan, kejujuran, kelainan seksual, ambisi, kriminalitas
dan ciri-ciri yang lain adalah warisan biologis atau keturunan. Tetapi
sebenarnya tidak demikian, karena setiap orang memiliki perbedaan individual
baik dalam kemampuan prestasi maupun perilaku orang yang bersangkutan. Semuanya
berhubungan dengan ligkungan sosialnya, sedangkan seseorang dalam warisan
biologis tidak begitu penting karena kepribadian dibentuk tidak berdasarkan
pembawaan semata-mata, melainkan banyak dipengaruhi oleh pengalaman sosialnya.
Apabila terdapat kesamaan dengan
orang tuanya baik fisik maupun kemampuan intelektual hal itu tidak seutuhnya
karena warisan biologis, tetapi terdapat pula faktor lain yang menyebabkan
kepribadiannya memiliki kesamaan, seperti fasilitas, pendidikan keluarga, kesempatan
mendapatkan perlindungan dan lain-lain. Keadaan fisik yang dimiliki seseorang
akan berpengaruh terhadap kepribadian, karena keadaan fisik seseorang
dapat berdasarkan warisan biologis. Hal
itu akan dinilai berdasarkan lingkungan sosial dan budaya dari lingkungan orang
yang bersangkutan, misalnya:
- wanita idaman laki-laki adalah
bertubuh jangkung dan langsing, tetapi dilain waktu dapat saja sebaliknya. karena
itu karakteristik tertentu akan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
perkembangan kepribadian sesuai dengan keadaan sosial dan budaya yang menjadi
panutan seseorang atau masyarakat tertentu.
b.Lingkungan Fisik.
Pendapat yang
menyatakan bahwa lingkungan fisik seperti iklim atau keadaan alam, menentukan
perilaku dan kepribadian masyarakatnya. Walaupun dalam hal ini tidak dapat
dibenarkan, tetapi banyak orang yang beranggapan demikian, karena ketidak
tahuan atau merasa bahwa ras dimiliki suatu bangsa adalah ras unggul, yang
terjadi akibat tempaan lingkungan fisik atau keadaan alam, sedangkan
bangsa-bangsa yang lain berada dibawahnya. Dianggap dapat dipahami apabila
keadaan alam hanya sekedar berpengaruh terhadap kepribadian masyarakatnya,
misalnya: Bangsa yang ulet dan rajin adalah bangsa yang memiliki tantangan alam
yang sedang dan bervariasi sehingga bangsa tersebut dapat mengembangkan
kepribadiannya dan menjadi bangsa yang maju.
Bangsa yang memiliki kepribadian
kurang tekun, malas bekerja dan berusaha adalah akibat kurangnya tantangan, menyebabkan
bangsa tersebut kurang berkembang.
Pendapat tersebut
berasal dari Arnold Toynbee dan ditentang oleh pendapat David Mc Clelland yang
menyatakan bahwa kepribadian yang dimiliki seseorang, masyarakat atau bangsa
sebagai akibat dari adanya kebutuhan untuk mencapai prestasi. Hasil yang
diperoleh sekarang harus ditingkatkan dimasa datang atau adanya sikap mental
yang tidak merasa puas dengan hasil yang telah dicapainya. Karena itu orang
atau kelompok masyarakat yang senantiasa berusaha untuk memperbaiiki setiap
hasil yang dicapai sebelumnya, hal ini dinamakan ”N.Ach” (Need For Achiefment).
C. Kebudayaan.
Setiap masyarakat
akan memberikan pengalaman tertentu yang tidak dialami dan diberikan oleh
masyarakat lain kepada anggotanya, sehingga setiap masyarakat mengembangkan
satu atau lebih jenis kepribadian dasar yang cocok dengan kebudayaannya. Hal
ini dilakukan oleh warga masyarakat semenjak bayi seperti menyusui, menyapih, cara
makan, berbicara, bergaul dan lain-lain. Apabila seseorang sebagai warga
masyarakat menyimpang dari kebiasaan maka akan ditegur oleh orang tuanya atau
masyarakatnya untuk tidak berbuat demikian, misalnya : berdahak di depan orang
tua dianggap tidak sopan, tetapi di masyarakat lain dianggap hal yang wajar. Secara
khusus kebudayaan yang membentuk kepribadian dan biasanya terjadi di kota-kota
besar, menyangkut status sosial seseorang, seperti berdasarkan agama, tingkat
ekonomi akan mengatur kepribadian yang terlibat didalamnya.
D. Lingkungan Sosial.
Pengaruh sosial
ini sedikit berpengaruh terhadap fungsi kebudayaan, namun perbedaanya terletak
pada individu masing-masing. Orang-orang mungkin dapat tinggal dalam lingkungan
kebudayaan yang sama namun berbeda dalam
hal cara pandang atau cara berpikirnya. Perbedaan tersebut dapat mempengaruhi
pembentukan kepribadiannya.
KEGIATAN BELAJAR.
3
Materi Pembelajaran.
1.3
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Menurut
Gilin dan gilin, bentuk interaksi sosial digolongkan menjadi :
a.
Interaksi
ssial yang bersifat Asosiatif terbagimenjadi 4 bentuk yaitu
1.Akomodasi
( accommodation )
2.Asimilasi (Assimilation)
3.Akulturasi
( acculturation )
4.Kerjasama(Cooperation)
Ad.1. Akomodasi.
Akomodasi yaitu proses pertentangan atau konflik untuk
kestabilan .Akomodasi merupakan suatu cara untuk menyelesaikan pertentangan tampa menghancurkan pihak lawan sehingga
pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya.
Tujuan akomodasi adalah:
i)
Mengurangi
pertentangan akibat perbedaan paham.
ii)
Mencegah meledaknya pertentangan untluk sementara waktu
iii)
Mewujudkan kerja sama antara kelompok-kelompok yang hidup
terpisah akibat physkhologis serta kultulral dan mengusahakan peleburan-peleburan
kelompok-kelompok sosial yang terpisah.
Ad.2. Asimilasi.
Asimilasi adalah
proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu
lama. Dengan demikian , lambat laun kebudayaan asli lakan berlubalh sifat dan
wujudnya membentuk kebudayaan baru yang
merupakan penyatuan kebudayaan dan masyarakat dengan tlidak lagi membedakan
–bedakan antara masyarakat yang lama dengan masyarakat yang baru.
Proses ini
ditandai dengan adanya usaha –usaha mengurangi perbedaan yang terdapat
antara orang- perorang dan kelompok manusia. Dalam proses asimilasi mereka
mengidentifikasikan dirinya dengan kepentingan dan tujuan kelompok . Apabila
ada dua kelompok mengadakan asimilasi, batas antar kelompok akan hilang.
Ad. 3. Akultulrasi.
Akulturasi ialah
suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu
kebudayaannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. Dengan demikian lambat
laun unsur-unsur kebudayaan asing tersebut melebur ke dalam kebudayaan asli,
dengan tidak menghlilangkan kepribadian kedua unsur kebudayaan tersebut
Ad. 4. Kerjasama.
Bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya
individu atau kelompok melaksanakan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan bersama. Kerjasama akan berkembang apabila
menghadapai situasi tertentu .Misalnya
a. Tantangan alam yang ganas
b. Pekerjaan yang membutuhkan tenaga masal.
c. Upacara keagamaan yang sacral.
d.
Musuh yang datang dari luar.
Pada
masyarakat pedesaan, terdapat bermacam-macam kerjasama yang lebih dikenal
dengan istilah gotong royong. Untuk masyarakat Sumba gotong royong disebut Panjullur, misalnya dalam mengerjakan
sawah, membuat rumah, memperbaiki jalan, dan saluran-saluran air. Dalam masyarakat Sabu disebut jag’ga hela’u, Dalam masyarakat Rote
disebut madene, Dalam masyarakat Sikka disebut
U’a hama-hama. Bentuk kerja sama meliputi bargaining,
cooptation, coalition dan joint venture.
Bargaining yaitu pelaksanaan perjanjilan
mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih. Cooptation
yaitu penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan dari suatu organisasi
untuk menghindari terjadinya kegoncangan
dalam stabilitas organisasi yang bersangkutan. Coalition yaitu gabunganan
antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan yang sama. Joint venture yaitu kerja sama dalam
usaha proyek –proyek tertentu.
b.
Interaksi Sosial yang bersifat Disosiatif
Interaksi sosial yang bersifat disosiatif
mengarah kepada bentuk bentuk pertentangan atau konflik lyang terwujud
persaingan, kontravensi dan permusuhan. Konflik atau pertentangan adalah suatu
proses yang terjadi apabila individu atau kelompok berusaha mecapai tujuan
dengan jalan menentang pihak lawan
dengan ancaman atau kekerasan, misalnya
perkelahian antara dua pelajar atau peperangan antara dua Negara.
1.
Persaingan ( competition)
Persaingan adalah proses sosial yang
melibatkan individu atau kelompok dalam mencapai keuntungan melalui bidang
kehidupan , yang pada suatu saat tertentu menjadi pusat perhatian umum, tampa ancaman, atau
kekerasan. Persaingan yang wajar dengan aturan tertentu disebut persaingan
sehat. Namun dalam kenyataannya, terutama dibidang bisnis dan poliltik, sering
kita lihat adanya persaingan yang tidak sehat dengan menggunakan cara-cara yang
tidak sehat.
Hal - hal yang menyebabkan
persaingan adalah:
a.
perbedaan pendapat mengenai hal yang prinsip.
b. Perselisihan paham yang mengusik harga
diri dan kebanggaan masing-masing kepentingan dalam hal yang sama
c.
Persamaan kepentingan dalam hal yang sama
d.
Perbedaan system
nilali dan norma dari kelompok masyarakat.
e. Perbedaan kepentingan politik
kenegaraan ,baik dalam negeri maupun luar negeri.
2. K o n t r a v e
n s i
Kontravensi
adalah bentuk proses sosial yang berada diantara perssaingan dan pertentangan
atau konflik . Perwujudan kontravensi antara lain berupa sikap tidak senang ,
baik secara tersembunyi maupun secara terus terang terhladap seseorang atau
kelompok atau terhadap unsur- unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap itu
dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak menjadikan pertentangan atau
konflik.
Adapun
proses kontravensi meliputi hal-hal
berikut:
a. Kontravensi secara umum , berupa penolakan,
keenganan, atau mengganggu pihak lain .
b.
Kontravensi yang biasa , berupa makian, celaan, dan
sanggahan.
c.
Kontravensi yang intensif berupa desas-desus atau gossip
dan mengecewakan pihak lalin.
d. Kontravensi yang bersifat taktis
berupa intimidasi, ancaman,provokasi dan terror.
e. Kontravensi yang bersifat rahasia
,berupaya menyebarluaskan rahasia pihak lain,pengkhianatan, dan pengingkaran
janji
3.
Permusuhan
Permusuhan ialah keadaan yang membuat salah satu pihak
merintangi atau menjadi penghalang bagi individu atau kelompok dalam melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu. Permusuhan biasanya diawali dengan suatu persaingan
yang serius, sehingga terjadi bentrokan yang berkepanjangan. Sikap permusuhan
yang dimiliki oleh kelompok manusia itu dapat menimbulkan usaha-usaha untuk memperdayakan musuh-musuhnya. Misalnya
dalam peperangn antar kelompok saling
menjatuhkan dan salling membunuh. Dalam peperangan sulit ditemukan
kelompok yang bersikap baik terhadap kelompok lain. Sikap permusuhan
dalam kehildupan sosial tidak hanya muncul dalam bentuk peperangan tetapi juga
dalam bentuk kehidupan seperti disekolah, dirumah atau di lingkkungan tetangga. Mereka
bermusuhan karena ingin memperebutkan sesuatu. Sikap bermusuhan adalah sikap
yang tidak terpuji dan tidak dibenarkan oleh nilai-nilai dan norma-norma yang
hidup dan berkembang dalam lingkungan masyarakat.
Hal-hal
yang menyebabkan permusuhan:
a. Berprasangka buruk kepada pihak lain.
b. Individu kuraang dapat mengendalikan
emosi
c. Adanya masalah tertentu yang dapat
melahirkan suatu permusuhan.
d.
Persaingan
yang sangat tajam sehingga control sosial kurang berfungsi.
e.
Dorongan kemauan untuk memperoleh prestasi.
Perbedaan Antara Persaingan dan
Permusuhan
Persaingan
|
Permusuhan
|
1.
Aktivitas yang dilakukan
tidak menimbulkan reaksi yang berarti.
|
1. Aktivitas yang dilakukan
mengakibatkan reaksi keras (benturan fisik)
|
2.
Tidak berniat menjatuhkan orang lain.
|
2. Ada rencana
atau niat mencelakakan pihak lain.
|
3.
Dapat digunakan sebagai
motivasi untuk meraih prestasi
dengan hasil yang optimal.
|
3. Muncul karena
kesalahpahaman kedua belah pihak
|
4. Dilaksanakan dengan langkah-langkah nyata
untuk mencapai tujuan.
|
4. Dilaksanakan
dengan penuh prasangka sehingga merugikan orang lain.
|
SOAL-SOAL LATIHAN.
A.
PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT !
- Sosialisasi terjadi pada setiap orang yang melakukan proses belajar semenjak anak-anak sampai tua mengenai....
a. Pola-pola tindakan dalam rangka interaksi sosial
dengan lingkungannya.
b. Usaha manusia untuk menjadi mahluk sosial guna
menjalin persahabatan.
c. Pekerjaan dilakukan seseorang sesuai dengan
kewajibannya.
d. Interaksi sosial dalam rangka menunjang kebutuhan
materialnya.
e. Persahabatan yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih.
- Sosialisasi dilakukan individu dalam rangka membentuk ....
a. Solidaritas b.
Kerja sama c. Perkawinan d. Keluarga e. Kepribadian
- Bayi yang dilahirkan belum menjadi person tetapi memiliki....kearah itu
a. Usaha b.
Potensi c. Sikap d. Ketrampilan e. Kemampuan
4. Setiap orang tidak banyak memiliki kepribadian, tetapi
kepribadian tersebut harus sesuai dengan...
a. Kedudukan yang dijalankan c. Peran yang sesuai dengan
status
b. Situasi yang dihadapinya d. Kemampuan
berinteraksi
c.Bakat yang dimiliki
5. Warisan atau bawaan biologos
dalam membentuk kepribadian seseorang tidaklah utuh,karena hal tersebut hanya
bahan mentah saja yang dapat dibentuk dengan berbagai cara tergantung pada ....
a. Kemampuan mengembangkan diri sendiri sesuai dengan
keinginannya
b. Prestasi yang dicapai dalam rangka memenuhi
kebutuhan biologis
c. Kebutuhan akan makan dan minum akan membentuk
kepribadian
d. Pengalaman, lingkungan sosial dan budaya orang yang
bersangkutan.
e. Pendidikan keluarga dan pendidikan sekolah dimana
yang bersangkutan berada.
6. Kepribadian dibentuk tidak
didasarkan pada warisan biologis, melainkan banyak dipengaruhi oleh....
a. Prestasi dimasyarakat d. Jenis lingkungan alam
b. Banyaknya interaksi e.
Tindakan sosial
c. Pengalaman sosialnya
7. Pada sosialisasi primer anak
dikenalkan namanya sendiri hal ini bertujuan agar anak mampu....
a. Menentukan hak dan kewajiban dalam keluarga
b. Menempatkan diri dalam keluarga dan masyarakat
c. Menempatkan diri dalam garis kekerabatan
d. Membedakan dirinya dengan orang lain
e. Menentukan status ayah dan ibunya
8. Lingkungan fisik seperti iklim atau keadaan alam, dalam membentuk
kepribadian seseorang....
a. Tidak mutlak dan tidak dibenarkan
b. Mendukung dan sah keberadaannya
c. Saling menunjang dan membentuk
d. Tidak dapat disalahkan
e. Senantiasa berada pada ketetapan mutlak
9. David Mc Clelland menyatakan bahwa kepribadian yang dimiliki seseorang,masyarakat atau bangsa sebagai
akibat dari adanya...
a. Dorongan agar sesuai dengan tujun nasional
b. Persaingan mencapai kehidupan yang layak
c. Kebutuhan untuk mencapai prestasi
d. Konflik sebagai dasar dari perubahan sosial
e. Fungsi organ tubuh disesiakan fungsi sosial
10 Teguran dari orang tua atau masyarakat bagi
warganya yang menyainpang merupakan bentuk kepribadian yang dihasilkan dari...
a.
Kebiasaan b. Kebudayaan
c.
Keluarga d. Pendidikan
e. Norma
11..Gangguan kepribadian anak dalam keluarga dapat
menjadi negatif apabila kehidupan yang bersangkutan,memiliki oarang tua yang...
a.
Mengalami perceraian b. Menambah anggota
c. Naik
pangkat d. Pindah pekerjaan
e. Pensiun
12.Kepribadian yang diperoleh anak dalam keluarga
akan diperkuat oleh teman sepermainan,hal ini diperlukan dalam rangka...
a.
Menambah ikatan persahabatan d.
Penyaluran berbagai aspirasi
b.
Memperluas pergaulan dengan teman
c.
Memperkuat ikatan kedalam e.
Pergaulan diantara sesama
13.Kelompok persahabatan yang luas atau klik ada
kalanya menjurus kehal yang bersifat negatif,karena itu orang senantiasa
harus...
a. Melarang anaknya untuk bergaul
b. Membatasi hobby yang dimiliki anaknya
c. Mengawasi anaknya dengan siapa ia bergaul
d. Bergaul bersama teman anaknya
e. Mengusir teman anaknya yang berkunjung
14.Klik atau kelompok persahabatan yang luas
bersifat positf disamping membentuk kepribadian yang diinginkan masyarakat
juga....
a. Merongrong orang tua
b. Nongkrong dipinggir jalan
c. Bergerombol membentuk geng
d. Mendukung penyimpangan
e. Mendorong keberhasilan studi
15.Dimasukkannya anak ke sekolah, berhubungan erat
dengan pendidikan keluarga, disebabkan...
a. Orang tua percaya bahwa sekolah memerlukan
biaya
b. Sekolah tempat anak mendapat teman sepermainan
c. Anak dapat berfikir untuk menjadi orang yang
pandai
d. Masyarakat mendidik anak memlauli sekolah
e. Orang tua tidak mampu mendidik anak sesuai
dengan perkembangan jaman
16..Lingkungan
kerja membentuk kepribadian melalui....
a. Upah yang dibayarkan setiap bulan dan adanya
pinjaman koperasi
b. Sistem pekerjaan yang membutuhkan biaya bagi
produksi
cJabatan yang diberikan atas dasar latar belakang
lingkungan masyarakat.
d.
Pembagian kerja berdasarkan fungsi dan jelas garapannya
e.
Kebutuhan masyarakat berdasarkan lapangan kerja yang tersedia
17.Media massa merupakan media
sosialisasi,kecuali..
a. Menyajikan
nilai-nilai dan norma-norma sosial
b. Individu
banyak belajar dari media massa
c. Hampir
setiap hari individu dipengaruhi media massa terutama media elektronik
d. Isi media massa terlalu memuat tata nilai dan
kebudayaan masyarakatnya.
e. Semua
media massa dapat terjangkau oleh semua lapisan masyarakat karena harganya
relatif murah
18.Media massa terutama televisi banyak mempengaruhi
seseorang dalam hal....
a. Bernyanyi
b. Imitasi / peniruan
c. Berbicara
d. Tindakan
e. Bahasa
19.Aspek
positif dari media massa terhadap masyarakat,kecuali...
a.
Pengetahuan
b. Berita
c.
Ketrampilan
d. Motifasi untuk berkembang
e. Ide kejahatan
20.Awal sosialisasi anak disaat
pertama kali masuk sekolah,maka ia akan melakukan...
a. Mengerjakan tugas
b. Keberanian bertanya
c. Dapat bernyanyi
d. Mampu membaca
e. Peniruan
21. Berikut
ini adalah ciri- ciri interaksi sosial kecuali.....
a.
Jumlah pelakunya dua orang atau lebih.
b.
Ada komunikasi antar pelakunya dengan symbol.
c.Ada kontak primer dan sekunder.
d. Ada suatu dimensi waktu tang menentukan.
e. Ada suatu tujuan yang hendak dicapai.
22.Interaksi sosial terjadi apabila didahului oleh
adanya..........
a. Dua orang atau lebih.
b. Manusia dengan kebutuhannya.
c. Pemenuhan kebutuhan bersama.
d. Manusia dengan lingkungannya.
e. Lingkungan dengan mahluk hidup.
23.Sumber –
sumber informasi yang mendasari interaksi adalah Sebagai berikut,
kecuali...........
a. Warna kulit
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Properti
e. Penampilan fisik
24.Adanya
kecenderungan atau keinginan dalam diri sseorang untuk menjadi sama dengan
pihak lain disebut.......
a. Sugesti
b. Imitasi
c. Simpati
d. Asimilasi
e. Identifikasi
25. Pada
zaman modern seperti sekarang, banyak orang menggunakan berbagai jenis peralatan modern sepert telepon
genggam,telegram dan faksimili.Dengan peralatan itu dapat terjadi.............
a. Kontak
b. Akomodasi
c. Komunikasi
d. Akulturasi
e. Interaksi
26.Bila
seseorang telah mengadakan hubungan langsung seperti tatap muka, maka orang
tersebut telah mengadakan.....
a
Kontak sekunder sosial
b. Kontak sekunder langsung
c.
Interaksi
d. Kontak primer
e.
kontak sekunder tidak langsung
27.Salah
satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah sugesti. Sugesti berarti........
a.Meniru
perbuatan orang lain dengan berbagai perubahan
b.
Melakukan perbuatan sama seperti pihak lain
c.
Merasakan seperti apa yang dirasakan pihak lain
d.
mengikuti pihak lain tanpa menggunakan
alas an
e.
Melakukan perbuatan tanpa memperhatikan keberadaan orang lain
28. Simpati bukan hanya berpengaruh
secara psikis saja tetapi dapat
berpengaruh juga terhadap....
a. fisik
b. perasaan
c. emosi
d. sikap
e. perilaku
29.Ikut
merasakan kebahagiaan atau kesedihan yang dialami orang lain termasuk
bentuk........
a.
antipati
b. empati
c.
identifikasi
d.
simpati
e.Sugesti
30..Imitasi atau peniruan merupakan interaksi sosial yang dilakukan oleh
seseorang dalam rangka........
a. Pandangan
hidup yang bersangkutan.
b. Mengikuti
sesuatu diluar dirinya.
c. Melakukan
tindakan bersama- sama.
d. laksanakan
perintah atasan.
e. Mengerjakan
tugas kelompok.