Rabu, 27 Februari 2013

Menganalisis Budaya Politik Indonesia

MODUL 3
Judul                              :     BUDAYA POLITIK INDONESIA
Standar Kompetensi      :     Menganalisis Budaya Politik Indonesia
Kompetensi Dasar         :    
  1. Mendeskripsikan pengertian budaya politik.
  2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang dalam masyarakat Indonesia.
  3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan budaya politik.
  4. Menampilkan peran serta budaya politik partisipan
Indikator                        :  
Budaya Politik
1.   Mendeskripsikan Pengertian budaya politik
2.   Mengidentifikasikan ciri-ciri budaya politik
3.   Mendeskrip-sikan macam-macam budaya politik.
4.   Menjelaskan faktor penyebab berkembangnya budaya politik di daerahnya
5.   Mengiden-tifikasikan perkembangan budaya politik di masyarakat sekitar
 Tujuan Pembelajaran
Setelah proses belajar mengajar siswa diharapkan mampu mencapi indicator diatas :
  1. PENGERTIAN BUDAYA POLITIK
PENDAHULUAN
            Salah satu unsur budaya nasional itu adalah budaya politik.  Olehn karena itu dari sudut ini kita dapat pula kita berbicara mengenai cara menumbuhkan  dan menerapkan budaya politik unggul itu dalam kehidupan politik kita. pentingnya menumbuhkan budaya unggul sebagai identitas dan budaya nasional.  Budaya unggul tersebut oleh presiden SBY didefinisikan sebagai semangat dan kultur untuk mencapai kemajuan ,dengan cara kita harus bisa, kita harus berbuat yang terbaik.
           Berikut akan diuraikan  mengenai pengertian budaya politik, tipe-tipe budaya politik, budaya politik di Indonesia,pentingnya sosialisasi  plitik dalam pengembangan budaya politik, serta penerapan budaya politik partisipatif.
PENGERTIAN BUDAYA POLITIK :
1. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
2. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka ragam  bagiannya dan sikap  terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
3. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu sistem politik.
4. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.
5. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide, sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.
            Menurut Almond dan Powell ada 2 orientasi Politik yaitu tingkat Masyarakat dan tingkat Individu :
1. Orientasi individu dalam sistem politik  dapat dilihat dari 3 komponen :
a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang :
-  sistem politik.
-  tokoh pemerintahan
-  kebijakan pemerintahan
- Simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politik seperti : ibukota negara,                   lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.
b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional individu pada system politik.  Seperti – perasaan khusus terhadap aspek system politik tertentu yang membuatnya menerima dan menolak system politik. Orientasi afektif ini dipengaruhi oleh keluarga dan lingkungan.     
c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem  politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan   pertimbangan politik.                                                 
2. Orienrtasi Tingkat masyarakat adalah pandangan dan sikap sesama warga negara yang meliputi rasa percaya dan permusuhan antar individu, kelompok maupau golongan. Sikap saling percaya menumbuhkan saling kerja sama sedang sikap permusuhan menimbuklkan konplik
                               TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
TIPE-TIPE BUDAYA POLITIK (ciri-ciri)
 1. Budaya Politik Parokial ( parochial Political Culture) :
     Cirinya :  -  lingkupnya sempit dan kecil
                     -  masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta hurup, petani dan buruh tani.
                     -  Spesialisasi kecil belum berkembang.
                     -  Pemimpin politik  biasanya berperan ganda bidang  ekonomi, agama dan budaya.
- masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan sistem politik                                kecil.
-  Masyarakatnya cenderung  tidak menaruh minat terhadap objek politik yang luas.
2. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture) :
   Cirinya :   - Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang-undang.
                    - Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
                    - masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap sistem politik.
                    - Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik, atau output
                   - Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.
3. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture) :
Sebagai insan politik, kegiatan-kegiatan politik yang dapat dilakukan sebagai wujud partisipasi politik, antara lain :
a. Membentuk organisasi politik atau  menjadi anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dapat mengontrol maupun memberi input terhadap setiap kebijakan pemerintah.
b. Aktif dalam proses pemilu, seperti berkampanye, menjadi pemilih aktif, dan menjadi anggota perwakilan rakyat.
c. Bergabung dalam kelompok-kelompok kepentingan kontemporer, seperti unjuk rasa secara damai tidak anarkis atau merusak, protes, dan demonstrasi.
          Cirinya :  - Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif                                  dalam kehidupan politik.                        
                              -  Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya                                            sekedar memberikan suara dalam pemilu.                   
                            - Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system                                  politik
                            - Dapat menilai dengan penuh kesadaran  baik input maupun output                                      bahkan posisi dirinya sendiri.                
Menurt Muhtar Masoed dan Colin MacAndrews ada 3 model  budaya politik :
   a. Model masyarakat demokratis industrial Yang terdiri dari aktivis politik, kritikus           politik.( Identik dengan budaya politik partisipan).
b. Model Sistem politik otoriter rakyat sebagai subyek yang pasif, tunduk pada    hukumnya tapi tidak melibatkan diri dalam urusan politik dan  pemerintahan (Identik dengan budaya politik subjek).
c. Model masyarakat system demokratis  pra –industrial masyarakat pedesaan,      petani, buta hurup, kontak politik sangat kecil, (budaya politik Parokial).
BUDAYA POLITIK DI INDONESIA
           
Clifford Geertz, Indonesia memiliki 3 subbudaya yaitu :
1. Santri : pemeluk agama islam yang taat yang terdiri dari pedagang di kota dan petani yang berkecukupan.
2.  Abangan : yang terdiri dari petani kecil.
3. Priyayi : golongan yang masih memiliki pandangan hindu budha, yang kebanyakan dari golongan terpelajar, golongan atas penduduk kota terutama golongan pegawai.
Afan Gaffar, budaya politik indonesia memiliki 3 ciri dominan :
1. Hirarki yang tegar/ketat : adanya pemilahan tegas antar penguasa (wong Gedhe) dengan
    Rakyat kebanyakan ( wong cilik).
2. Kecendrungan Patronage ( hubungan antara orang berkuasa dan rakyat biasa) seperti majikan   majikan dengan buruh.
3. Kecendrungan Neo Patrimonialistik, yaitu perilaku negara masih memperlihatkan tradisi dan budaya politik yang berkarakter patrimonial.
Max Weber,dalam negara yang patrimonialistik penyelenggaraan pemerinbtahan berada dibawah kontrol langsung pimpinan negara.  Menurutnya karakteristik negara patrimonialistik adalah :
a. Cenderung mempertukarkan sumber daya yang dimiliki seseorang penguasa kepada teman-temannya.
b. Kebijakan sering kali lebih bersifat partikularistik dari pada bersifat universalistik.
c. Rule of Law lebih bersifat sekunder bila dibandingkan dengan kekuasaan penguasa (rule of man)
d. Penguasa politik sering kali mengaburkan antara kepentingan umum dan kepentingan publik.
Di masa Orde Baru kekuasaan patrimonialistik telajh menyebabkan kekuasaan tak terkontrol sehingga negara menjadi sangat kuat sehingga peluang tumbuhnya civil society terhambat.  Contoh budaya politik Neo Patrimonialistik adalah :
a. proyek di pegang pejabat.
b. Promosi jabatan tidak melalui prosedur yang berlaku ( surat sakti).
c. Anak pejabat menjadi pengusaha besar, memamfaatkan kekuasaan orang tuanya dan mendapatkan perlakuan istimewa.
d. anak pejabat memegang posisi strategis baik di pemerintahan maupun politik.  
Nazarudin Samsudin, menyatakan dalam sebuah budaya ciri utama yang menjadi identitas adalah sesuatu nilai atau orientasi yang menonjol dan diakui oleh masyarakat atau bangsa secara keseluruhan.  Jadi simbol yang selama initelah diakui dan dikenal masyarakat adalah Bhineka Tunggal Ika, maka budaya politik kita di Indonesia adakah Bhineka Tunggal Ika.
        PENTINGNYA SOSIALISASI PENGEMBANGAN BUDAYA POLITIK
SOSIALISASI  POLITIK
1. Pengertian Sosialisasi Politik :
  1. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat meneruskan kebudayaan politiknya.
  2. Gabriel  A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap politik dan pola- pola tingkah laku  diperoleh atau dibentuk, dan merupakan sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan keyakinan politik.
  3. Richard E. Dawson, sosialisasi  politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai dan  pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.
  4. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya tentang politik.
  5. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan orientasi politik anggota masyarakatnya. 
  6. Alfian, sosialisasi Politik adalah usaha sadar untuk mengubah proses  sosialisasi politik masyarakat, sehingga mereka mengalami dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam suatu sistem politik yang ideal yang hendak dibangun.
Sosialisasi politik dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya:
1). Dalam Lingkungan Keluarga, orang tua bisa mengajarkan kepada anak-anak beberapa cara tingkah laku politik tertentu.  Melalui obrolan politik ringan sehingga tak disadarai telah menanamkan nilai-nilai politik kepada anak-anaknya.
2). Di Lingkungan Sekolah,dengan memasukkan pendidikan kewarganegaraan.  Siswa dan guru bertukar informasdi dan berinteraksi dalam membahas topik tentang politik.
3). Di lingkungan Negara, secara hati-hati bisa menyebarkan dan menanamkan ideologi-ideologi resminya.
4). Di Lingkungan Partai politik, Salah satu fungsi partai politik adalah dapat memainkan perannya sebagai sosioalisasi politik.  Artinya parpol itu telah merekrut anggota atau kader danpartisipannya secara periodik.  Partai politik harus mampu menciptakan kesan atau image memperjuangkan kepentingan umum.
Menurut Ramlan Surbakti ada dua macam sosialisasi politik dilihat dari metode penyampaian pesan :
a.    Pendidikan Politik Yaitu proses dialogis diantara pemberi dan penerima pesan.  Dari sini anggota masyarakat mempelajari simbol politik negaranya, norma maupun nilai politik.
b.   Indoktrinasi Politik, yaitu proses sepihak ketika penguasa memobilisasi dan memanipulasi warga masyarakat untuk menerima nilai, norma dan simbol yang dianggap pihak berkuasa sebagai ideal dan baik. 
Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik sangant penting karena dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa, serta dapat memelihara  kebudayaan politik suatu bangsa, penyampaian  dari generasi tua ke generasi muda, dapat pula sosialisasi politik dapat mengubah kebudayaan politik.
Menurut Gabriel A. Almond, sosialisasi politik dapat membentuk dan mentransmisikan kebudayaan politik suatu bangsa dan mememlihara kebudayaan politik suatu bangsa dengan bentuk penyampaian dari generasi tua kepada generasi muda.  Terdapat  6 sarana atau agen sosialisasi politik menurut Mochtar Masoed dan Colin MacAndrews, adalah :
a.    Keluarga  yaitu lembaga pertama yang dijumpai sesorang individu saat lahir.  Dalam keluarga anak ditanamkan sikap patuh dan hormat yang mungkin dapat mempengaruhi sikap seseorang dalam sistem politik setelah dewasa.
b.    Sekolah  yaitu sekolah sebagai agen sosialisasi politik memberi pengetahuan bagi kaum muda tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya.  Disekolah memberi kesadaran pada anak tentang pentingnya kehidupan berbangsa dan bernegara, cinta tanah air.
c.    Kelompk bermain yaitu kelompok bermain masa anak-anak yang dapat membentuk sikap politik seseorang, kelompok bermain saling memiliki ikatan erat antar anggota bermain. Seseorang dapat melakukan tindakan tertentu karena temannya melakukan hal itu.
d.    Tempat kerja yaitu organisasi formal maupun nonformal yang dibentuk atas dasar pekerjaan seperti serikat kerja, sderikat buruh.  Organisasi seperti ini dapat berfungsi sebagai penyuluh  di bidang politik.
e.    Media massa yaitu informasi tentang peristiwa yang terjadi dimana saja dengan cepat diketahui masyarakat sehingga dapat memberi pengetahuan dan informasi tentang politik.
f.     Kontak-kontak politik langsung yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap dan keputusan politik seseorang.  Seperti diabaikan partainya, ditipu, rasa tidak aman,dll.
                               PERAN SERTA BUDAYA POLITIK PARTISIPAN
BUDAYA POLITIK PARTISIPAN     

1. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik partisipatif atau disebut juga budaya politik demokrasi adalah  suatu kumpulan sistem keyakinan, sikap, norma, persepsi dan sejenisnya, yang menopang terwujudnya partisipasi.  Untuk terwujudnya partisipasi itu warga negara harus yakin akan kompetensinya  untukterlibat dalam proses politik dan pemerintah memperhatikan kepentingan rakyat agar rakyat tidak kecewa dan apatis terhadap pemerintah.
2. Ramlan Surbakti, partisipasi politik adalah keikutsertaan warga negara biasa dalam menentukan  segala keputusan yang menyangkut atau mempengaruhi hidupnya.  Ciri-cirinya adalah :
a. Perilaku warga negara yang bisa diamati bukan batiniah (sikap dan orientasi).
b. Perilaku atau kegiatan itu mem,pengaruhi pemerintah (pemegang kebijakan)
c. Kegiatan atau prilaku yang gagal ataupun berhasil termasuk partisipasi politik.
d. Kedgiatan mempengaruhui pemerintah dapat dilakukan secara :
-   Langsung yaitu individu tidak menggunakan perantara dalam memepengaruhi pemerintah.
-  Tak langsung yaitu menggunakan pihak lain yang dapat meyakinkan pemerintah.
e. Kegiatan mempengaruhi pemerintah dapat dilakukan dengan prosedur wajar (konvensional) tidak berupa kekerasan (nonviolence) seperti : ikut memeilih dalam pemilihan umum, melakukan kontak tatap muka, menulis surat, dll,dan ada yang melalui cara-cara diluar prosedur yang wajar (tidak Konvensional) dan berupa kekerasan (violence), seperti : demonstrasi (unjuk rasa), pembangkangan halus (golput),hura-hura, mogok, serangan senjata, gerakan-gerakan politik, dan revolusi, kudeta, makar,dll
3. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partisipasi politik adalah kegiatan seseorang dalampartai plitik yang mencakup semua kegiatamnnsukarela dimana seseorang turut dalam proses pemilihan pemimpin plitik dan turut langsung atau tidak lanmgsung dalam  pembentukan kebijakan umum.
PARTAI POLITIK

1. Prof. Dr. Miriam Budiardjo, partai plitik adalah organisasi atau golongan yang berusaha untuk memperoleh dan menggunakan kekuasaan.
2. Sigmund Neuman, partai politik adalah organisasi tempat kegiatan politik yang berusaha untuk menguasai kekuasaan pemerintah serta merebut dukungan rakyat atas dasar persaingan melawan suatu golongan  atau golongan-golongan lain yang tidak sepaham.
3. Carl J. Friedrich, partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya sehingga penguasaan itu memberikan mamfaat kepada anggota partainya baik bersifat ideal maupun material.

FUNGSI PARTAI POLITIK

1. Sarana komunikasi politik, yaitu penyalur aspirasi pendapat rakyat, menggabungkan berbagai macam kepentingan dan merumuskan kepentingan yang menjadi dasar kebijaksanaannya.  Upaya Partai politik dalah mencapai fungsi ini adalah :
      Memperjuangkan aspirasi rakyat agar menjadi kebijaksanaan umum oleh pemerintah
      Menyebarluaskan rencana-rencana dan kebijaksanaan pemerintah
      Perantara (broker) dalam suatu bursa ide-ide
        Bagi pemerintah bertindak sebagai alat  pendengar, sedangkan bagi warga masyarakat sebagai pengeras suara.
2. Sarana Sosialisasi Politik, yaitusarana untuk memmberikan penanaman nilai-nilai, norma, dan sikap serta orientasi terhadap fenomena politik tertentu.  Upaya yang dilakukan untuk mencapai fungsi ini adalah :
       Penguasaan pemerintah dengan memenangkan setiap pemilu
       Menciptakan image bahwa ia memperjuangkan kepentingan umum
        Menanamkan solidaritas dan tanggung jawab terhadap para anggotanya/anggota lain
3. Sarana Rekrutmen Politik, yaitu mencari dan mengajakorang berbakat untuk turut aktif dalam kegiatan plitik.  Dengan demikian memperluas partisipasi politik.  Upaya yang dilakukan parpol adalah :
         Melalui kontak pribadi maupun persuasi
         Menarik golongan muda untuk didddik menjadi kader di masa depan
4. Sarana Pengatur Konplik, yaitu mengatasi berbagai macam konplik yang muncul sebagai konsekuensi dari negara demokrasi yang di dalamnya terdapat ersaingan dan perbedaan pendapat.  Biasanya masalah tersebut cukup mengganggu stabilitas nasional.  Hal ini mungkin saja dimunculkan oleh kelompok tertentu untukkepentingan ppularitasnya.  Upaya yang dilakukan partai politik adalah :
     Bilaanggta partai plitikyang memberikan informasi justru menimbulkan kegelisahan dan perpecahan masyarakat,pimpinan partai politik harus segera klarifikasi atau diselesaikan dengan baik.
      Adanya kemungkinsn anggota partai plitik lebih mengejar kepentingan pribadi/golongannya, sehingga berakibat  terjadi pengkotakan politik atau konplik yangbharus segera diselesaikan dengan tuntas.
WAHANA POLITIK PRAKTIS
1. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan penyelenggaraannya) :
      Sistem Pemilihan Langsung : pemilihan yang para pemilihnya langsung memilih anggota-anggota Badan Perwakilan Rakyat yang akan mewakilinya.
       Sistem Pemilihan Bertingkat : Pemilihan yang dalampemilihan tahap pertama  memilih wali pemilih, kemudian walim pemilih itu memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Sistem Pemilihan Umum (dari segi tujuan pandangan rakyat) :
    Sistem Pemilihan Mekanis : pemilihan yang melihat rakyat sebagai masa/kelompok  individu yang mempunyai hubungan yang sama, masing-masing individu  dianggap sebagai satu-satunya pengendalian hak pilih aktif, sama-sama mempunyai satu suara dalam pemilihan.
       Sistem Pemilihan Organis : pemilihan yang menempatkan rakyat sebagai sejumlah individu, seperti halnya kelompok keluarga, kelompok daerah/wilayah, kelompok cendekiawan, buruh, tani, (lapisan sosial), lembaga-lembaga lainnya.  Persekutuan itulah yang diutamakan sebagai pengendali hak pilih.
 Sistem pemilihan mekanis di tinjau dari rakyat pemilih pada umumnya berkisar pada dua prinsip pokok yaitu distrik dimana satu daerah pemilihan memilih satu wakil,  proporsional berimbang yaitu satu daerah pemilihan beberapa wakil.
3. Sistem Distrik :
Dimana negara terbagi dalam dalam daerah-daerah bagian (distrik).  Dalam sistem distrik hanya diwakili  oleh satu orang dengan suara mayoritas.
No
Kelebihan sistem distrik
No
Kekurangan sistem distrik
1
Rakyat mengenal dengan baik orang yang mewakili daerah (distriknya)
1
Suara dari eserta pemilu yang kalah akan hilang, tidak dapat digabungkan
2
Wakil setiap distrik sangat mengenal daerah dan kepentingan rakyat
2
Meskipun partai besar berkuasa, jika satu distrik kalah dalam pemilu, maka suaranya tidak terwakili di distrik itu
3
Adanya hubungan yang erat antara wakil distrik dengan rakyatnya
3
Wakil rakyat yang menang dalamsatu distrik lebih memperhatikan distriknya, terkadang mengabaikan kepentingan nasional
4
Wakil distrik sangat memperhatikan dan memperjuangkan  distriknya
4
Golongan minoritas kurang terwakili
 4. Sistem Proporsional :
            Setiaporganisasi peserta pemilu akan memperoleh sejumlah kursi parlemen sesuai dengan jumlah suara pemilu yang di peroleh di seluruh wilayah negara.   Terbuka kemungkinan terjadi penggabungan partai kecil (koalisi)  untuk memperoleh kursi di parlemen.

No

Kelebihan sistem prporsional
No
Kekurangan sistem proporsional
1
Lebih demokratis karena semua partai dapat terwakili di parlemen
1
Peranan pemimpin partai sangat menentukan dalam penetapan daftar calon Badan Perwakilan Rakyat
2
Tidak ada suara yang hilang karena semua digabung secara nasional
2
Calon-calon yang diikutsertakan dalampemilu kurang atau tidak dikenal oleh pemilih
3
Badan Perwakilan Rakyat benar-benar menjadi wadah  dan aspirasi seluruh rakyat
3
Wakil-wakilrakyat yang duduk di pusat kurang memahami dan memperhatikan kepentingan daerah
5. Sistem gabungan :
Mengabungkan antara sistem distrik dengan sistem proporsional.  Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa daerah pemilihan.  Sisa suara pemilu tidak hilang melainkan diperhitungkan dengan jumlah kursi yang dibagi.
  
PERILAKU POLITIK
            Perilaku politik adalah  tingkah laku politikm para aktor politik dan warganegara atau interaksi antara pemerintah danmasyarakat, lembaga-lembaga pemerintah, antara kelompok dan individu dalam masyarakat dalam proses pembuatan, pelaksanaan dan penegakan keputusan politik.
Aktor politik ada dua macam :
a. Aktor bertipe pemimpin yang mempunyai tugas, tanggung jawab, kewenangan untuk membuat dan melaksanakan keputusan politik.
b. Warga negara biasa yang memiliki hak sarta kewajiban untuk mengajukan tuntutan dan dukungan terhadap aktor yang bertipe pemimpin.
Macam-macam perilku politik :
a. Radikal : adalah perilaku warganegara tidak puas terhadap keadaan yang ada serta menginginkan perubahan yang cepat dan mendasar, tidak kenal kompromi dan tidak mengindahkan orang lain cenderung ingin menang sendiri.
b. Moderat : adalah perilaku politik masyarakat yang telah cukup puas dengan keadaan dan bersedia maju, tetapi tidak menerima sepenuhnya perubahan apalagi perubahan yang serba cepat seperti kelompok radikal.
c.  Status Quo : adalah sikap politik dari warga negara yang sudah puas dengan keadaan yang ada/berlaku dan berusaha tetap mempertahankan keadaan itu.
d.  Konservatif : adalah sikap perilaku politik masyarakat yang sudah puas dengan keadaan yang sudah ada dan cenderung bertahan dari perubahan.
e.  Liberal : adalah sikapperilaku politik masyarakat yang berrpikir  bebas dan ingin maju terus.  Menginginkan perubahan progresif dan cepat, berdasarkan hukum atau kekuatan legal untuk mencapai tujuan.
KOMUNIKASI POLITIK
Bentuk-bentuk komunikasi politik ada 2 yaitu :
1. Posisi horizontal : Komunikator danmasyarakat terlibat menerima danmemberi relatif seimbang sehingga terjadi sharing. Momunikasi horizontalini meerefleksikan  nilai demokrasi.
2. Pola-pola linier: arus komunikasi politiksatu arah yang cenderung vertikal. Bentuk  komuniukasi ini merefleksikan  nilai feodalistik dan pola kepemimpinan otoriter.
DEBAT POLITIK
Debat politik merupakan proses pendewasaan politik masyarakat melalui tukar pikiran yang mengandung mnakna sebagai berikut :
1.   Makna politis yaitu debat harus dapat menjadi wahana pendidikan politik masyarakat.
2.   Makna sosiologis yaitu  debat politik harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang senakin sadar hak dan kewajibannya,  memiliki perilkau politikmsantun, tidak anarkis,  kooperatif dll.
Dasar hukum debat politik adalah :
  1. Pasal Pasal  28 UUD 1945, yaituKemerdekaan berserikan dan berkumpul  mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dansebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
  2. Pasal 28 E  ayat 3 UUD 1945, yaitu setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,dan mengeluarkan pendapat.
  3. Ketetapan MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia pada pasal 19 menyatakan setiaporang berhak atas kemerdekaan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.
  4. UU Nomor 9 tahun 1998,  kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum, disebutkan setiap warga negara secara perorangan atau kelompok bebas menyampaikan pendapat sebagai perwujudan hak dan tanggung jawab berdemokrasi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.  
Semoga sukses!
Yakin Usaha Sampai………

Konsep Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Konsumen Dan Produsen


Judul                              :     Konsep Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Konsumen Dan Produsen

Standar Kompetensi        :     Memahami Konsep Ekonomi Dalam kaitannya dengan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen Termasuk Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Harga dan Pasar 
Kompetensi Dasar         :     
1.      Mendeskripsikan berbagai kegiatan ekonomi dan pelaku-pelakunya. 
2.      Membedakan prinsip ekonomi dan motif ekonomi. 
3.      Mendeskripsikan perilaku konsumen dan produsen. 
4.      Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
5.      Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya.
6.      Mendeskripsikan pengertian harga keseimbangan dan elastisitas.
7.      Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar dan jasa.

 


Rounded Rectangular Callout: 1.  KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKU-PELAKUNYA
 




    4.1. Berbagai Kegiatan ekonomi dan Pelaku-Pelakunya.
Kegiatam ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga konsep itu saling berkaitan satu sama lain, secara jelasnya perhatikan sirkulasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat dibawah ini;

Distribusi
 
                 Barang dan Jasa








 


           


 



Sewa, gaji, bunga
   
Distribusi
 
                                                           








 
Faktor produksi
Jika kita perhatikan skema diatas maka dapat dikatakan kegiatan ekonomi berjalan dalam masyarakat. ( coba diskusikan dengan teman-temanmu skema tersebut secara jelas ).
 
1.   Kegiatan Konsumsi.
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan menukarkannya  dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Pendapatan masyarakat yaitu balas jasa dari pihak produsen, karena masyarakat telah menyerahkan factor produksi, misalnya tenaga kerja, maka balas jasanya adalah gaji atau upah.
Konsumsi ini dilakukan oleh induvidu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa.
Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatn dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta hiburan.

2.  Kegiatan Produksi.
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun factor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau konsumen melaui distribusi. Setelah terhimpun, factor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
Kegiatan produksi, tergantung pada lapangan usaha produksi itu sendiri, misalnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada 10 lapangan usaha yaitu ;
1.      lapangan pertanian kehutanan, perikanan.
2.      lapangan pertambangan dan penggalian
3.      lapangan industri / manufaktur
4.      lapangan usaha bangunan
5.      lapangan usaha listrik, gas, air minum
6.      lapangan usaha perdagangan besar dan eceran
7.      lapangan usaha bank dan lembaga keuangan lainnya
8.      lapangan usaha sewa rumah
9.      lapangan usaha pemerintahan dan pertahanan
10.  lapagan usaha jasa-jasa.

1.      Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa  tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa  banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinyabagi pengembangan perekonomian suatu bangsa.
Distribusi ini bukan hanya pemerataan dalam hal produksi barang dan jasa, tetapi juga mengangkut tentang bagaimanakah usaha pemerataan pendapatan yang lebih adil baik bagi masyarakat ekonomi kuat maupun masyarakat ekonomi lemah. Bagi masyarakat ekonomi lemah, peranan pemerintah sangat penting dalam membentu meningkatkan kehidupan yang lebih layak.

            Usaha distribusi barang dan jasa meliputi kegiatan berikut ini;
1.      perdagangan barang; hasil pertanian, perindustrian, pertambangan dan alat kebutuhan rumah tangga.
2.      distribusi jasa; uang dan alat-alat modal.
3.      distribusi pariwisata, hiburan, dan asuransi.
4.      distribusi tenaga kerja, misalnya melalui Depnaker, agen dan calo tenaga kerja.


Pelaku-pelaku Ekonomi.
Di Indonesia pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok pelaku usaha yaitu ; Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Usaha Swasta, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku ekonomi itu dilakukan baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Usaha pemerintah diusahakan terutama pada usaha yang bersifat strategis dan menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Sedangkan koperasi merupakan program pemerintah dan masyarakat dalam mengangkat kehidupan masyarakat banyak, baik di desa maupun di kota terutama pada masyarakat ekonomi lemah.
Pelaku-pelaku ekonomi itu adalah :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain ;
  1. Perusahan umum; Perum Perumnas, Damri, ASDP, Perumka, dan sebagainya
  2. Persero, antara lain, PT Perkebunan, PT Pelni, PT telkom, PT Inti, PT Garuda dan sebagainya.

b. Usaha Swasta : antara lain,
1.      perusahaan perseorangan, misalnya perusahaan keluarga,, kali lima, pedagang eceran dan sebagainya.
2.      Persekutuan Firma,
3.      Persekutuan Komanditer
4.      Perseroan Terbatas
c.  Koperasi. misalnya
1.      Koperasi unit Desa (KUD)
2.      koperasi Fungsional, (koperasi, Karyawan, ABRI, Nelayan dsb).
3.      Koperasi sekolah.

d. Yayasan; antara lain,
1.      yayasan Pendidikan.
2.      yayasan panti sosial
3.      yayasan Kesehatan,
4.      yayasan keagamaan dan lain-lain. 

 
KEGIATAN BELAJAR 2
 
2.  PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
a. Prinsip Ekonomi

Setiap tindakan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan, khususnya di bidang ekonomi selalu didasarkan pada prinsip dan motif ekonomi. Prinsip ekonomi adalah bahwa manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan  tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimum.

Pada kenyataannya banyak orang yang secara tidak disadari bahwa prinsip ekonomi ini dikesampingkan olehnya dengan pertimbangan emosi. Misalnya orang yang senang akan suatu barang dibeli dengan harga tinggi walaupun secara ekonomis hal ini akan merugikan dirinya. Pertimbangan emosi ini mungkin karena ada rasa gengsi atau rasa iri pada orang lain yang berada di sekitarnya. Tetapi tidak berarti bahwa orang yang selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi itu segala sesuatunya harus diperhitungkan untung ruginya melainkan orang tersebut justru dapat bertindak hemat atau tidak boros.

Dalam melakukan prinsip ekonomi  manusia akan dihadapkan pada tindakan ekonomi apa yang harus dilakukan, baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan sebagainya sehingga prinsip ekonomi benar-benar dijadikan pedoman dalam setiap tindakannya.

           
b. Motif Ekonomi
Sedangkan motif ekonomi adalah setiap dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi. Adapun faktor-faktor yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi adalah :
1.      Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran.
2.      Keinginan manusia untuk memperoleh penghargaan.
3.      Keinginan manusia untuk bertindak sosial.
4.      Keinginan manusia untuk berkuasa.
           
Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran adalah idaman bagi setiap orang. Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan tercapai seluruhnya sebab keinginan manusia itu tidak ada batasnya. Dorongan untuk makmur dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, sehingga kemakmuran bagi setiap orang itu berbeda-beda.

 KEGIATAN BELAJAR 3
3.  FAKTOR YANG MEMPENGARUGI KONSUMEN

 
4.3. 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen.
       A. Pendapatan .
            Pengertian pendapatan, adalah kemampuan daya beli masyarakat pada suatu barang dimana tingkat konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan tingkat tabungan.artinya tinggi rendahnya pendapatan, akan berpengaruh kepada tinggi rendahnya konsumsi dan tabungan. Makin tinggi pendapatan cenderung  mengakibatkan kenaikan konsumsi dan tabungan. Sebaliknya makin rendah pendapatan, konsumsi dan tabungan cenderung turun mencapai titik nol. Artinya barang tidak akan dapat dikonsumsi demikian juga tabungan.

        B. Kebiasaan Konsumen.
            Konsumen senantiasa menginginkan kwalitas barang yang baik yang sesuai dengan  nilai uang yang telah dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Oleh sebab itu konsumen selalu menghendaki agar barang yang dibeli dan diinginkan adalah sebagai berikut :
1.      Harga terjangkau (murah)
2.      kualitas barang bagus
3.      barang tidak cepat rusak

        C. Budaya Konsumen.
Konsumen cenderung menginginkan barang-barang yang dikehendaki barang yang sekarang sedang ngetren dan cenderung meniru budaya luar yang belum tentu cocok dan pas bagi konsumen, serta ikut-ikutan mengunakan produk-produk yang modern.
      Macam-macam Perilaku Konsumen.
1.      Kritis terhadap produk suatu barang.
2.      Konsumen senantiasa menginginkan data barang yang akan dibeli,misalnya melihat tanda expayer, kualitas, cara pemakaian barang, serta model.
3.      Konsumen menginginkan suatu barang yang simple dan praktis serta aman, dikonsumsi bagi kesehatan dan keselamatan.

4.3. 2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Produsen.
         a. Lapangan Usaha.
Lapangan usaha adalah suatu masyarakat dimana kehidupannya yang beraneka ragam ada pada sektor pertanian, sektor industri dan ada pula pada sektor perdagangan.
b. Faktor produksi yang ada dalam masyarakat. Yaitu faktor alam yang dapat dijadikan modal utama dalam mengembangkan produktivitas serta dapat mementukan jenis-jenis produksi yang akan dikembangkan sesuai dengan  iklimnya.
c.    Faktor tenaga kerja. Faktor tenaga kerja memerlukan kegiatan jasmani dan rohani. Mereka adalah tenaga kerja yang terdiri dari berbagai tingkatan keterampilan dengan berbagai kekhusussan diantaranya ada tenaga terdidik, tenaga terlatih, dan tenaga tidak terdidik dan tidak terlatih. sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan lebih baik.
d.   Faktor Modal, sumber daya modal adalah meliputi uang dan barang, yang dapat digunakan sebagai penunjang pelaksanaan proses produksi. Kemampuan orang atau kelompok dalam mengunakan sumber daya modal dan secara efisiensi akan mendorong terciptanya kesinambungan hasil produksi dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan masyarakat.

4.3.3. Sistem Ekonomi yang dijalankan.
             Secara teoritis dan kenyataan praktek perekonomian diberbagai negara sampai saat ini dikenal ada tiga sistem ekonomi:
1.      Sistem pasar bebas (liberalis), sistem ini atau dikenal kapitalisme didukung oleh aliran klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. Dalam perekonomian yang menekankan pada konsep bebas usaha liberal, perekonomian ditekankan pada pasar bebas yang membebaskan kebebasan bagi masyarakat induvidu dalam berbagai macam perekonomian tanpa ikut campur tangan pemerintah.
2.      Sistem ekonomi sosialis, atau disebut sistem komando. Sistem ini dipopulerkan oleh Karl Max, ini muncul sebagai ketidak setujuan atau konsep liberal. Aliran sosialis berpendapat bahwa kebebasan mutlak yang diberikan kepada induvidu dalam konsep ekonomi liberal akan menjurus kepada timbulnya pertentangan kepentingan antar induvidu karena golongan ekonomi kuat cenderung akan mendesak golongan ekonomi lemah..
3.      Ekonomi Pancasila. Ekonomi Pancasila adalah ekonomi yang menghendaki seluruh masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan pembangunan secara keseluruhan. Hal ini dilandasi UUD 45 pasal 33 ayat 1, yang menjelaskan bahwa bentuk usaha yang sesuai denga asas kekeluargaaan adalah koperasi. Koperasi di Indonesia merupakan salah satu bentuk usaha yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama oleh golongan menengah kebawah.
ciri-ciri ekonomi Pancasila :
a.       perekonomian disusun berdasarkan asas-asas kekeluargaan.
b.      Cabang produksi yang penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c.       Bumi dan air dan kekayaaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dimanafaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
d.      Warga negara memiliki kebebasaan dalam meilih pekerjaan dan penghidupan yang layak.
e.       Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
f.       Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

4.      Pelaku Ekonomi Pancasila terdiri dari tiga sektor yaitu :
a.       sektor pemerintah / negara
b.      sektor koperasi
c.       sektor swasta

 
KEGIATAN BELAJAR 4
4.      PERMINTAAN DAN PENAWARAN 

4.4.      PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Pengertian Permintaan.
                Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengenal harga barang itu naik turun. Dengan demikian orang membeli barang sedikit karena harganya mahal, atau membeli banyak karena harganya murah. Demikianlah karena terdapat hubungan timbal balik antara harga dengan jumlah barang dan jasa. Hubungan timbal balik tersebut adalah : apabila harga naik maka jumlah yang dibeli akan turun dan apabila harga turun maka jumlah yang dibeli akan naik.
Dengan demikian harga merupakan faktor yang berdiri sendiri dan menentukan, sedangkan jumlah barang dan jasa,  merupakan faktor yang menentukan.

Jadi yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh para pembeli pada suatu tingkat harga yang berlaku ,pada waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

Kurva ini disebut kurva permintaan yaitu kurva yang memperlihatkan hubungan antara berbagai kemungkinan harga dengan jumlah barang yang akan dibeli konsumen. Dengan demikian berdasarkan grafik diatas, kita bisa merumuskan sendiri jumlah barang yang diminta dan peluang terhadap harga.  Jika jumlah barang yang diminta semakin banyak, maka peluangnya terhadap harga akan turun.

2.      Pengertian penawaran.

Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada tingkat harga yang berlaku pada tempat tertentu dan pada waktu tertentu.
 
KEGIATAN BELAJAR 5
5. HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
4.5. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran serta Asumsi yang    Mendasarinya.

A. Hukum Permintaan .
Besarnya permintaan secara umum dipengaruhi oleh tingkat harga. Penurunan harga menyebabkan permintaan meningkat, sedangkan kenaikan harga menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta. Gejala ini dikenal dengan nama hukum permintaan yang berbunyi “bilamana harga barang naik maka jumlah permintaan terhadap barang cenderung berkurang, dan sebaliknya bilamana harga barang turun, maka jumlah permintaan barang akan bertambah” .
Syarat-syarat berlakunya hukum permintaan :
1.   Selera masyarakat terhadap suatu barang tetap sama.
2.   Pendapatan masyarakat tetap sama.
3.   Harga barang subtitusi (komplomenter) tetap sama.
4.   Tidak terdapat barang pengganti yang baru.
5. Orang tidak yakin bahwa perubahan harga tidak mengarah pada perubahan yang berkelanjutan.
6.  Barang yang dibeli bukan untuk memperoleh penghargaan

  1. Hukum Penawaran.

            Hubungan antara harga per unit dan jumlah barang yang hendak dijual digambarkan dalam daftar penawaran yang dirumuskan sebagai hukum penawaran. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah, dan setiap penurunan harga akan mengurangi penawaran” atau “jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga”
                                            
                                                         KEGIATAN BELAJAR 6
                                   6. HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
 
4.6.  PENGERTIAN HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

A.    Pengertian harga  Keseimbangan
Para tokoh aliran klasik menyebutkan,bahwa nilai pokok objektif suatu barang sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu.Dalam masyarakat yang tidak mengenal uang,biaya pembuatan barang dinyatakan dengan satuan uang,biaya pembutan barang dinyatakan dengan satuan uang,nilai benda yang dinyatakan dengan satuan nilai uang dinamakan harga.Barang-barang yang dijual belikan di pasar maupun ditoko diberikan harga.Petani juga menghitung harga panennya sesuai dengan harga produksinya.Dengan adanya harga,masyarakat dapat memperhitungkan jumlah uang yang harus diskan untuk memperoleh brang atau jasa yang diperlukannya.
B.     Fungsi Harga.
Dalam situasi pasar,harga berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan ekonomi,baik mengenai produk yang dihasilkan,pemakaian faktor-faktor produksi,maupun pembagian pendapatan masyarakat.
Fungsi harga antara lain sebagai berikut :
1 .Harga mengatur jenis produksi yang dihasilkan.
Dalam menentukan jenis produksi yang dihasilkan,masyarakat memiliki produk yang paling menguntungkan.
2 .Harga mempengaruhi pemakaian faktor-faktor produksi.
Penggunaan lahan tanah,modal,sumber daya manusia dan keahlian pengusaha juga diarahkan untuk memperoleh keuntungan lebih.Tingkat penduduk kota yang lebih tinggi membuat harga rumah tinggal lebih mahal,akibatnya lahan –lahan kota diubah penggunaanya dari sektor pertanian menjadi sektor perumahan.
3 .Harga mempengaruhi pembagian pendapatan masyarakat.Jumlah harga yang dibeli oleh masyarakat sangat tergantung pada pendapataanya.Makin tinggi satu barang maka makin sedikit barang yang dapat dibeli dengan penghasilan yang ada.Sebaliknya bagi produsen,kenaikan harga justru meningkatkan penghasilan mereka.Jika harga-harga turun,pendapatan produsen dan pedagang akan berkurang.Sedangkan konsumen akan membeli banyak.

C. Macam – macam harga.
1 . Harga pasar
 Harga pasar  adalah harga yang terjadi karena adanya keseimbangan antara jumlah permintaan ( dari pihak pembeli )dan jumlah penawaran (dari pihak penjual).Keseimbangan tersebut terjadi begitu saja,melainkan memerlukan waktu.Penjual menentukan harga, tetapi tidak semua pembeli mau membeli dengan harga itu.Pembeli akan mencari barang yang diinginkannya.Terjadilah proses tawar menawar agar terjadi keseimbangan harga.Akibatnya proses penjualan mengalami kelambatan.Penjual berusaha mengurangi kerugian akibat kelambatan tersebut dengsn menurunkan harga agar penjualan yang terjadi lebih baik.
     2. Harga dasar terendah.
Untuk melindungi produsen,pemerintah ikut campur dalam menentukan harga dengan menetapkan harga dasar terendah.Pendapatan harga dasar tersebut bersifat melindungi produsen karena,harga pembelian tidak boleh lebih rendah dari harga dasar.Penetapan harga dasar pembeli gabah nerupakan salah satu upaya pemerintah dalam melindungi petani dari kesewenang-wenangan harga pembelian yang ditetapkan tengkulak pada saat hasil panen melimpah.
  1. Harga eceran tertinggi (HET)
Untuk melindungi konsumen,pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi barang-barang yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.Penetapan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen dari kesewenang-wenangan produsen barang-barang konsumen dalam menentukan harga jual produknya.Penetapan HET minyak tanah yang dilakukan perintah membuat produsen minyak tanah tidak bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan.
  1. Harga pokok persediaan
Harga pokok penjualan ialah jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan pedagang untuk membeli barang dagangan hingga siap dijual.
  1. Harga jual
Harga jual ialah harga yang ditawarkan oleh pihak penjual,harga tersebut meliputi harga pokok penjualan dan laba yang diinginkan.

D.    Terjadinya harga
Dalam situasi ekonomi pasar, harga terjadi karena adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran,permintaan berasal dari pihak pembeli,sedangkan penawaran berasal dari pihak penjual.Penjual ingin memperoleh keuntungan yang setinggi-timgginya,sehingga menetapkan harga jual yang tinggi.Sebaliknya  pembeli ingin membeli harga semurah-murahnya.

E.     Faktor-faktor yang membentuk harga.
1.Faktor-faktor yang membentuk harga penawaran meliputi:
  1. Kebutuhan akan uang tunai
Jika kebutuhan akan uang tunai makin meninggi,harga penawaran cenderung menurun.
  1. Biaya produksi
Biaya produksi menjadi batas terendah harga penawaran,oleh karena itu penjual tidak ingin menderita rugi dengan menjual barang dibawah biaya produksi
  1. Adanya barang pengganti (substitusi)yang menjadi pesaing terhadap harga jual barang yang digantinya.Akibatnya,harga barang tersebut menjadi lebih rendah.
2. Faktor-faktor yang membentuk harga permintaan .
Kebutuhan seseorang atas barang dan jasa mendorong untuk melakukan pembelian.Jika kebutuhan barang tersebut begitu mendesak pembeli biasanya tidak terlalu memperhatikan dan memperhitungkan harga.

     Menentukan harga keseimbangan
            Dalam sistem ekonomi pasar harga pasar sering mengalami fluktuasi (berubah turun naik) fluktuasi tersebut disebabkan oleh perubahan dalam permintaan maupun penawaran. Selain itu ada faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi fluktuasi harga pasar, antara lain situasi politik, keamanan dan lain-lain. Pertambahan volume permintaan  tanpa diikuti pertambahan volume penawaran mengakibatkan harga pasar meningkat.
Fluktuasi harga menyulitkan banyak pihak. Fluktuasi harga hanya mendatangkan keuntungan bagi pelaku spekulasi (spekulan). Karena begitu banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh fluktuasi harga, pemerintah menetapkan harga pasar dengan berbagai tindakan, antara lain sebagai berikut:
  1. Menetapkan harga dasar (harga terendah)
  2. Melakukan pembelian hasil panen
  3. Menetapkan harga eceran tertinggi
  4. Melakukan operasi pasar.


F.     Pengertian Elastis dan macam-macamnya
Elastis hanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di masyarakat, tetapi tidaklah mutlak sebab peran pemerintah dalam menetapkan harga dipasar sangat besar terutama dalam sistem elastis.
Di Indonesia pemerintah sangat berperan dalam menentukan harga,misalnya harga eceran tertinggi (HET),untuk 9 bahan pokok dimasyarakat. Penawaran mempengaruhi harga juga ditentukan faktor dominan teknik,harga pokok dan harga lainnya dimana perkiraan harga yang akan datang dan peluang dijualnya produksi yang merupakan faktor lain diluar perusahaan.  Permintaan elastis adalah suatu bentuk corak permintaan dimana setiap perubahan harga akan berpengaruh besar terhadap jumlah permintaan.Permintaan inelastis adalah suatau corak permintaan dimana setiap perubahan harga barang tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan,dengan demikian perbandingan jumlah permintaan dengan perubahan relatif harga mempunyan angka koofisien yang lebih kecil(lebih dari 1).Elastis permintaan adalah perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah barang yang diminta dengan perubahan relatif harga.
Penawaran adalah setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah dan setiap harga turun penawaran akan berkurang atau jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga.
Menentukan elastis permintaan dan penawaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis  permintaan adalah sebagai berikut:
1.      Kemungkinan ada tidaknya barang subsitusi yaitu semakin banyak barang subsitusi akan mengakibatkan elastis permintaan semakin besar.Contoh: permintaan terhadap jasa angkutan bis akan diganti dengan jasa kereta api.
2.      Banyaknya kemungkinan pemakaian yaitu semakain banyak pemakaian suatau barang tertentu maka permintaannya akan inelastis.Sebab permintaan perseorangan tidak akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan secara keseluruhan.Contk :permintaan terhadap beras akan lebih elastis dibanding permintaan terhadap jagung.
3.      Keseimbangan antara harga barang dengan pendapatan.Semakin besar tingkat pendapatan seseorang,permintaannya semakin inelastis.
4.      Kebiasaan atau tradisi adalah barang-barang yang bersifat tradisi,permintaannya akan semakin inelastis.Contoh:pada saat lebaran (Idul fitri ) umat Islam berupaya menyediakan sejenis makanan khas yaitu ketupat.Penawaran menurut arti ekonomi adalah jumlah barang atau jasa yang oleh para produsen atau penjual dengan berbagai tingkat harga pada satu jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis penawaran:
1.      Teknik produksi ; Kemampuan teknik produksi yang dimiliki perusahaan mempengaruhi besar kecilnya volume produksi yang dihasilkan dan menentukan besar kecilnya harga pokok,harga tertentu dipasar akan mempengaruhi besar kecilnya penawaran.
2.      Besarnya biaya atau ongkos produksi ; besar kecilnya biaya atau ongkos yang dilakukan perusahaan/penjual untuk memperoleh barang menentukan besar kecilnya jumlah penawaran dengan keadaan harga pasar.
3.      Harga pasar ; semakin tinggi harga pasar semakin jumlah barang yang akan dijual.
4.      keuntungan yang diharapkan ; semakin tinggi keuntungan yang dapat diharapkan semakin besar jumlah barang yang ditawarkan.
5.      Kebutuhan akan uang ; semakin tinggi tingkat kebutuhan akan uang penaearan barang akan tetap walaupun dengan harga yang rendah.

Macam-macam penawaran.
1.      Penawaran individual ; penawaran suatu barang oleh seorang penjual atau satu perusahaan/produsen.
2.      Penawaran kolektif ; keseluruhan jumlah barang yang ditawarkan oleh semua produsen dipasar.

                                              KEGIATAN BELAJAR 7

7 .  PASAR

 
4.7. PENGERTIAN PASAR

A.Pengertian pasar
Pasar dalam kegiatan distribusi memiliki peranan yang cukup penting,karena pasar merupakan salah satu tempat berkumpulnya badan-badan perantara dalam kegiatan distribusi.Pasar yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi memiliki beberapa pengertian,yaitu:
  1. Pasar merupakan tempat pertemuan antara para pedagang.
  2. Pasar adalah tempat terjadinya penawaran dan permintaan terhadap suatu barang/jasa.
  3. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli dari berbagai macam jenis barang /jasa.
  4. Pasar adalah tempat terbentuknya harga barang/jasa setelah terjadinya tawar menawar.
B. Syarat-syarat terjadinya pasar :
  1. Tersedianya tempat yang cukup luas dan mampu dijangkau,baik oleh pedagang maupun pembeli.
  2. Terdapat sekumpulan pedagang/penjual/produsen dan para pembeli  atau konsumen yang sama-sama saling membutuhkan
  3. Tersedianya barang/jasa yang diperdagangkan
  4. Tersedianya hubungan antara produsen/pedagang dengan konsemen/pembeli yang melakukan tawar menawar atau trasaksi jual beli.
C. Macam-macam Pasar
  1. Pasar kongkret : yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan tawar menawar dan trasaksi jual beli terhadap suatu barang dagangan yang sudah tersedia.Contoh ; pasar sayur mayur,buah-buahan dll.
  2. Pasar abstrak : yaitu pasar dimana barang yang diperdagangkan tidak terdapat/tersedia dipasar tersebut,pedagang hanya memperlihatkan contoh barang.Pada pasar ini pembeli dan penjual tidak selalu bertemu langsung tetapi dilakukan melalui telepon,surat atau telegram.Contoh : pasar bursa valuta asing,pasar modal atau bursa efek,pasar tenaga kerja.
 D. Bentuk-bentuk pasar.
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna yaitu pasar terdiri dari  produsen-produsen kecil memproduksi barang yang hampir sama standarnya.Sasama penjual bersaing tetapi tidak bebas menentukan harga,karena harga sudah ditetapkan.Barang yang dijual jumlahnya tidak terbatas (bebas).
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah :
a. melibatkan banyak pembeli dan penjual
b. mudah memperoleh informasi pasar
c. bebas mengadakan hubungan antara pembeli dan penjual
d. pembeli dan penjual perorangan tidak dapat mempengaruhi harga.
2. Pasar persaingan tidak sempurna
Apabila salah satu syarat pasar persaingan sempurna tidak dipenuhi,maka pasar tersebut merupakan pasar persaingan tidak sempurna.Misalnya ditoko serba ada walaupun banyak pembeli dan penjual,mudah memperoleh informasi,bebas membeli/menjual kepada siapa saja tetapi barangnya beraneka ragam ( tidak homogen ),bukan merupakan pasar persaingan sempurna.
Bentuk-bentu pasar persaingan tidak sempurna yaitu :
1.   pasar monopoli ; apabila dalam suatu pasar hanya satu penjual terhadap suatu barang dan berhadapan dengan banyak pembeli,maka yang demikian disebut pasar monopoli,contoh perusahaan kereta api dan PLN.
2.   pasar persaingan monopolistis ; pasar ini terjadi apabila didalam suatu pasar terdapat banyak produsen barang sejenis.contoh pabri obat,rokok dan kosmetik
3.   pasar oligopoli ;pasar ini terbentuk apabila ada beberapa perusahaan besar merupakan pemasok barang di pasar,contoh industri semen,sepeda motor,mobil.
DAFTAR PUSTAKA


  1. Dayat Hadiat, Drs, Pelajaran Ekonomi, SMK tingkat I, Penerbit Armico, 1996

  1. Endang Danial Ar, Drs. M Pd, Penuntun Belajar Ekonomi I untuk SMU Kelas I, Penerbit Caneca Exact Bandung, 1999

  1. Atep Adya Barata, Memahami Ekonomi, SMK Tingkat I, Penerbit Armico,2004
 
  1. Subandi, Drs, MM, Sistem Ekonomi Indonesia, Penerbit Alfabeta, 2006

  1. Tim Sejarah,sejarah untuk tingkat 2 SMK,Ydistira,Jakarta,2002

  1. Tim penyusun,Sejarah kelas 2 SMK, Mitra Kompetensi, Klaten 2003

  1. Hamid Abdul dkk, Sejarah umum untuk SMA,Depdikbud,Jakarta 1981

  1. I Made, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum,Erlangga Jakarta,2004

  1. Nursal Luth,Dkk, Panduan Belajar sosiologi,Galaxi, jakarta 1995

  1. Soetanto Soewirjono,Kamus sosiologi,CV Rajawali,jakarta 1985

  1. Gurniwan Kamil Pasya, Sosiologi untuk SMU kelas 2, CV Regina, Jakarta 2003