Judul/BAB : ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI
BHINNEKA TUNGGAL IKA
Komptensi
Dasar :
Sub Bab :
1.
Ancaman Terhadap Integrasi Nasional.
2.
Ancaman di Bidang IPOLEKSOSBUDHANKAM.
3.
Peran Serta Masyarakat Untuk Mengatasi Berbagai Ancaman
Dalam Membangun Integrasi Nasional.
Bukti kita mencintai tanah air harus dibuktikan dalam
kehidupan sehari-hari. Kita harus bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwa
dalam diri kita masih ada rasa cinta kepada negara Indonesia. Kecintaan kita
kepada bangsa semakin hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah
Tuhan yang amat
besar. Setiap warga negara Indonesia harus memiliki jiwa
mencintai tanah airnya.
Warga negara yang baik harus mencintai dan menjunjung tinggi
negara Indonesia. Hal ini karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu
sudah merupakan kewajiban
kita sebagai warga negara Indonesia.
untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia,
coba kalian nyanyikan bersama-sama lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed.
Nyanyikanlah dengan penuh hikmat dan penghayatan.
Tanah Airku
Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri ku jalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan
Apa makna yang terkandung dalam lagu
tersebut? Tentu saja kalian akan menyimpulkan bahwa dalam lagu tersebut
menegaskan kecintaan kita terhadap tanah air walaupun pergi jauh. Negara
Indonesia merupakan negara yang mempunyai
pesona alam yang indah dan unik, yaitu sebagai negara kepulauan
terbesar di dunia. Hal itu memberikan kesan tersendiri bagi
siapa saja yang datang ke Indonesia. Banyak wisatawan asing yang menjadikan
Indonesia sebagai tujuan wisata dan tempat berlibur.
A. Ancaman terhadap Integrasi
Nasional
Apakah di kelas kalian ada peta dunia? Coba kalian amati
peta tersebut, kalian dapat menunjukkan
dan melihat posisi negara Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia.
Kemudian, dilewati garis khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan
Australia, serta berada di antara dua samudera yaitu
Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang yang sangat strategis dan
ideal.
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia
tidak hanya meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek
kehidupan sosial, antara lain:
1.
Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat
di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
2.
Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalism
di selatan.
3.
Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di
utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4.
Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis
di utara dan sistem ekonomi kapitalis di selatan.
5.
Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di
utara dan masyarakat individualis di selatan.
6.
Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di
utara dan kebudayaan barat di selatan
7.
Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara
sistem pertahanan continental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan
dan timur.
Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri
dalam
berbagai dimensi kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer
dan non-militer.
1. Ancaman di Bidang Militer
Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus
ditingkatkan. Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang
berbahan kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukan
agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata,
sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, dan ancaman
keamanan laut dan udara.
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang menggunakan
faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan wilayah
negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah
satunya disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang menghilangkan
sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari
ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian
menjadi ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia. Ancaman
nonmiliter di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.
Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle) kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri,
tidak menggunakan produk dalam negeri, dan sebagainya.
Info Kewarganegaraan
Dampak Positif Globalisasi
·
Komunikasi yang semakin cepat dan mudah
·
Meningkatnya taraf hidup dari masyarakat
·
Mudahnya mendapatkan informasi dan ilmu pengetahuan.
·
Tingkat pembangun yang semakin tinggi
·
Meningkatnya turisme dan pariwisata
·
Meningkatnya ekonomi menjadi lebih produktif, efektif, dan
efisien.
B. Ancaman di Bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam
negeri maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer
atau nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer,
yaitu tidak
bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum. Berikut ini
berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai bidang kehidupan.
1. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak dengan tegas paham komunis dan
zionis. Akibat dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara
komunis dapat dikatakan tidak dirasakan oleh bangsa Indonesia, kalaupun ada
pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri
maupun luar negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh
suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi,
atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi
dapat berupa penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa
untuk politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara
lain.
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam
negeri damenumbangkan suatu pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan
politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah.
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri
sendiri. Hal tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat
dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang
tertutup dari pengaruh negara lainnya.
Ancaman
kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Indonesia
akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya perdagangan bebas
yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin
terdesaknya barang-barang lokal terutama yang tradisional karena kalah bersaing
dengan barang-barang dari luar negeri.
b. Perekonomian
negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan semakin mudahnya
orang asing menanamkan modalnya di Indonesia. Pada akhirnya mereka dapat
menekan pemerintah atau bangsa kita. Dengan demikian bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh Negara investor.
c. Persaingan
bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah dan menang. Pihak yang
menang secara leluasa memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi
penonton yang senantiasa
d. tertindas.
Akibatnya, timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas tersebut.
e. Sektor-sektor
ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit
berkembang dan penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin
ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan. Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila hal-hal yang dinyatakan di
atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam jangka pendek pertumbuhan
ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka panjang pertumbuhan yang seperti
ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan
kesempatan kerja akan semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak
dapat diatasi atau malah semakin memburuk.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut
menjadi titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti
premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan
manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh
negative globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Munculnya
gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
b. Munculnya
sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup
tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan
dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku
di masyarakat. Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan
sebagainya.
c. Adanya sikap
individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang
orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan
ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis,
pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya
gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya
barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa
dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan
norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai
anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin
memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan
sosial.
f. Semakin
lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan
Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan
pertahanan dan keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis semata. Masih
adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada suatu wilayah memiliki
tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa Indonesia hidup damai dan tentram.
Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan hukum dan keadilan harus
terus ditingkatkan.
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai
Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional
Peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran.
Kesadaran adalah sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas
tanpa ada tekanan dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan
sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai
suasana hati yang ikhlas/
rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang umumnya
dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan
lingkungannya. Membangun kesadaran berbangsa dan bernegara kepada generasi muda
merupakan hal penting karena generasi muda merupakan penerus bangsa yang tidak
dapat dipisahkan dari perjalan panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan
bernegara ini tidak hanya berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas
menerapkan arti sadar berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan
bermasyarakat.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman
dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut. :
1.
Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku,
budaya, daerah dan sebagainya
2.
Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang
dianutnya
3.
Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
4.
Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
5.
Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
6.
Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan
atau golongan masyarakat
7.
Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
8.
Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara
tertib.
9.
Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan.
10. Mengolah dan
memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
11. Menjaga
keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam
negeri.
12. Memberi
kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
13. Berpartisipasi
dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
14. Menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa
15. Bersedia
untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia.
Mas’ud
Atanggae
Yakin
Usaha Sampai