Rabu, 27 Februari 2013

Konsep Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Konsumen Dan Produsen


Judul                              :     Konsep Ekonomi Dalam Kaitannya Dengan Kegiatan Konsumen Dan Produsen

Standar Kompetensi        :     Memahami Konsep Ekonomi Dalam kaitannya dengan Kegiatan Ekonomi Konsumen dan Produsen Termasuk Permintaan, Penawaran, Keseimbangan Harga dan Pasar 
Kompetensi Dasar         :     
1.      Mendeskripsikan berbagai kegiatan ekonomi dan pelaku-pelakunya. 
2.      Membedakan prinsip ekonomi dan motif ekonomi. 
3.      Mendeskripsikan perilaku konsumen dan produsen. 
4.      Mengidentifikasi factor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran.
5.      Menjelaskan hukum permintaan dan hukum penawaran serta asumsi yang mendasarinya.
6.      Mendeskripsikan pengertian harga keseimbangan dan elastisitas.
7.      Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar dan jasa.

 


Rounded Rectangular Callout: 1.  KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKU-PELAKUNYA
 




    4.1. Berbagai Kegiatan ekonomi dan Pelaku-Pelakunya.
Kegiatam ekonomi yang dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokan menjadi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi. Antara ketiga konsep itu saling berkaitan satu sama lain, secara jelasnya perhatikan sirkulasi kegiatan ekonomi dalam masyarakat dibawah ini;

Distribusi
 
                 Barang dan Jasa








 


           


 



Sewa, gaji, bunga
   
Distribusi
 
                                                           








 
Faktor produksi
Jika kita perhatikan skema diatas maka dapat dikatakan kegiatan ekonomi berjalan dalam masyarakat. ( coba diskusikan dengan teman-temanmu skema tersebut secara jelas ).
 
1.   Kegiatan Konsumsi.
Kegiatan ini menyangkut tindakan manusia dalam masyarakat baik secara induvidu maupun kelompok dalam menggunakan, memakai, menghabiskan barang dan jasa. Barang dan jasa ini dihasilkan oleh para produsen / penghasil dengan menukarkannya  dengan uang mereka. Konsumsi banyak dipengaruhi oleh tingkat pendapatan seseorang, kebiasaan, dan budaya mereka, sehingga diperlukan perhitungan yang lebih bijaksana.
Konsumsi yang lebih bijaksana artinya adanya keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran / konsumsi seseorang, baik secara rutin maupun harian, mingguan, bulanan serta tahunan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Lebih besar pengeluaran dari pada pendapatan. Pendapatan masyarakat yaitu balas jasa dari pihak produsen, karena masyarakat telah menyerahkan factor produksi, misalnya tenaga kerja, maka balas jasanya adalah gaji atau upah.
Konsumsi ini dilakukan oleh induvidu/perorangan maupun kelompok, masyarakat dan negara, dalam penggunaan barang barang dan jasa.
Contohnya, kapan kita membutuhkan makanan dan minman, kebutuhan alat-alat, pakaian dan perumahan. Konsumsi untuk keluarga, misalnya menyangkut kebutuhan secara keseluruhan, biasanya diatur oleh ayah dan ibu. Ayah pekerja mencari pendapatn dan ibu yang mengatur tentang penggunaan uang dalam keluarga secara tepat menyangkut kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan serta hiburan.

2.  Kegiatan Produksi.
Kegiatan ekonomi yang menyangkut produksi ialah kegiatan yang berkenaan dengan usaha meningkatnya nilai guna suatu barang dan jasa. Langkah pertama kegiatan produksi itu adalah menghimpun factor produksi seperti, sumber alam, sember tenaga kerja manusia, modal, dan skill yang berasal dari masyarakat atau konsumen melaui distribusi. Setelah terhimpun, factor produksi itu diolah menjadi hasil produksi yang berupa barang dan jasa.
Kegiatan produksi, tergantung pada lapangan usaha produksi itu sendiri, misalnya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) ada 10 lapangan usaha yaitu ;
1.      lapangan pertanian kehutanan, perikanan.
2.      lapangan pertambangan dan penggalian
3.      lapangan industri / manufaktur
4.      lapangan usaha bangunan
5.      lapangan usaha listrik, gas, air minum
6.      lapangan usaha perdagangan besar dan eceran
7.      lapangan usaha bank dan lembaga keuangan lainnya
8.      lapangan usaha sewa rumah
9.      lapangan usaha pemerintahan dan pertahanan
10.  lapagan usaha jasa-jasa.

1.      Kegiatan Distribusi

Kegiatan distribusi ini dalam ilmu ekonomi menyangkut kegiatan yang membantu melancarkan produksi dan konsumsi. Artinya mempercepat arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, maupun dari konsumen ke produsen.
Pengaturan penyebaran barang dan jasa  tergantung pada banyaknya barang yang ditawarkan (supplai). Dan permintaan barang dan jasa dari masyarakat / konsumen (demand). Hal ini terjadi terutama dinegara maju yang mengunakan pasar bebas (liberal). Di Indonesia, distribusi barang dan jasa  banyak ditentukan oleh pemerintah dan masyarakat.
Pembahasan distribusi dalam masyarakat erat kaitannya dengan persoalan pasar, sebab pasar merupakan kegiatan dalam menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Agen, pedagang besar, pedagang kecil, penjual pikulan,penjaja dan pedagang kali lima, kesemuanya itu orang atau lembaga yang terlibat dalam kegiatan distribusi barang dan jasa. Dewasa ini peranan distribusi sangat besar artinyabagi pengembangan perekonomian suatu bangsa.
Distribusi ini bukan hanya pemerataan dalam hal produksi barang dan jasa, tetapi juga mengangkut tentang bagaimanakah usaha pemerataan pendapatan yang lebih adil baik bagi masyarakat ekonomi kuat maupun masyarakat ekonomi lemah. Bagi masyarakat ekonomi lemah, peranan pemerintah sangat penting dalam membentu meningkatkan kehidupan yang lebih layak.

            Usaha distribusi barang dan jasa meliputi kegiatan berikut ini;
1.      perdagangan barang; hasil pertanian, perindustrian, pertambangan dan alat kebutuhan rumah tangga.
2.      distribusi jasa; uang dan alat-alat modal.
3.      distribusi pariwisata, hiburan, dan asuransi.
4.      distribusi tenaga kerja, misalnya melalui Depnaker, agen dan calo tenaga kerja.


Pelaku-pelaku Ekonomi.
Di Indonesia pelaku ekonomi terdiri dari tiga kelompok pelaku usaha yaitu ; Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Usaha Swasta, dan Koperasi. Dari ketiga pelaku ekonomi itu dilakukan baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Usaha pemerintah diusahakan terutama pada usaha yang bersifat strategis dan menyangkut kepentingan masyarakat banyak. Sedangkan koperasi merupakan program pemerintah dan masyarakat dalam mengangkat kehidupan masyarakat banyak, baik di desa maupun di kota terutama pada masyarakat ekonomi lemah.
Pelaku-pelaku ekonomi itu adalah :
a. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) antara lain ;
  1. Perusahan umum; Perum Perumnas, Damri, ASDP, Perumka, dan sebagainya
  2. Persero, antara lain, PT Perkebunan, PT Pelni, PT telkom, PT Inti, PT Garuda dan sebagainya.

b. Usaha Swasta : antara lain,
1.      perusahaan perseorangan, misalnya perusahaan keluarga,, kali lima, pedagang eceran dan sebagainya.
2.      Persekutuan Firma,
3.      Persekutuan Komanditer
4.      Perseroan Terbatas
c.  Koperasi. misalnya
1.      Koperasi unit Desa (KUD)
2.      koperasi Fungsional, (koperasi, Karyawan, ABRI, Nelayan dsb).
3.      Koperasi sekolah.

d. Yayasan; antara lain,
1.      yayasan Pendidikan.
2.      yayasan panti sosial
3.      yayasan Kesehatan,
4.      yayasan keagamaan dan lain-lain. 

 
KEGIATAN BELAJAR 2
 
2.  PRINSIP DAN MOTIF EKONOMI
a. Prinsip Ekonomi

Setiap tindakan manusia dalam memenuhi segala kebutuhan, khususnya di bidang ekonomi selalu didasarkan pada prinsip dan motif ekonomi. Prinsip ekonomi adalah bahwa manusia dalam memenuhi segala kebutuhannya selalu berusaha dengan pengorbanan  tertentu untuk mendapatkan hasil yang maksimal atau untuk memperoleh hasil tertentu dengan pengorbanan yang minimum.

Pada kenyataannya banyak orang yang secara tidak disadari bahwa prinsip ekonomi ini dikesampingkan olehnya dengan pertimbangan emosi. Misalnya orang yang senang akan suatu barang dibeli dengan harga tinggi walaupun secara ekonomis hal ini akan merugikan dirinya. Pertimbangan emosi ini mungkin karena ada rasa gengsi atau rasa iri pada orang lain yang berada di sekitarnya. Tetapi tidak berarti bahwa orang yang selalu berpegang teguh pada prinsip ekonomi itu segala sesuatunya harus diperhitungkan untung ruginya melainkan orang tersebut justru dapat bertindak hemat atau tidak boros.

Dalam melakukan prinsip ekonomi  manusia akan dihadapkan pada tindakan ekonomi apa yang harus dilakukan, baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan sebagainya sehingga prinsip ekonomi benar-benar dijadikan pedoman dalam setiap tindakannya.

           
b. Motif Ekonomi
Sedangkan motif ekonomi adalah setiap dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi. Adapun faktor-faktor yang mendorong manusia untuk melakukan tindakan ekonomi adalah :
1.      Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran.
2.      Keinginan manusia untuk memperoleh penghargaan.
3.      Keinginan manusia untuk bertindak sosial.
4.      Keinginan manusia untuk berkuasa.
           
Keinginan manusia untuk mencapai kemakmuran adalah idaman bagi setiap orang. Tetapi walau bagaimanapun hal ini tidak akan tercapai seluruhnya sebab keinginan manusia itu tidak ada batasnya. Dorongan untuk makmur dipengaruhi oleh kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan, sehingga kemakmuran bagi setiap orang itu berbeda-beda.

 KEGIATAN BELAJAR 3
3.  FAKTOR YANG MEMPENGARUGI KONSUMEN

 
4.3. 1. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen.
       A. Pendapatan .
            Pengertian pendapatan, adalah kemampuan daya beli masyarakat pada suatu barang dimana tingkat konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan dan tingkat tabungan.artinya tinggi rendahnya pendapatan, akan berpengaruh kepada tinggi rendahnya konsumsi dan tabungan. Makin tinggi pendapatan cenderung  mengakibatkan kenaikan konsumsi dan tabungan. Sebaliknya makin rendah pendapatan, konsumsi dan tabungan cenderung turun mencapai titik nol. Artinya barang tidak akan dapat dikonsumsi demikian juga tabungan.

        B. Kebiasaan Konsumen.
            Konsumen senantiasa menginginkan kwalitas barang yang baik yang sesuai dengan  nilai uang yang telah dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut. Oleh sebab itu konsumen selalu menghendaki agar barang yang dibeli dan diinginkan adalah sebagai berikut :
1.      Harga terjangkau (murah)
2.      kualitas barang bagus
3.      barang tidak cepat rusak

        C. Budaya Konsumen.
Konsumen cenderung menginginkan barang-barang yang dikehendaki barang yang sekarang sedang ngetren dan cenderung meniru budaya luar yang belum tentu cocok dan pas bagi konsumen, serta ikut-ikutan mengunakan produk-produk yang modern.
      Macam-macam Perilaku Konsumen.
1.      Kritis terhadap produk suatu barang.
2.      Konsumen senantiasa menginginkan data barang yang akan dibeli,misalnya melihat tanda expayer, kualitas, cara pemakaian barang, serta model.
3.      Konsumen menginginkan suatu barang yang simple dan praktis serta aman, dikonsumsi bagi kesehatan dan keselamatan.

4.3. 2.Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Produsen.
         a. Lapangan Usaha.
Lapangan usaha adalah suatu masyarakat dimana kehidupannya yang beraneka ragam ada pada sektor pertanian, sektor industri dan ada pula pada sektor perdagangan.
b. Faktor produksi yang ada dalam masyarakat. Yaitu faktor alam yang dapat dijadikan modal utama dalam mengembangkan produktivitas serta dapat mementukan jenis-jenis produksi yang akan dikembangkan sesuai dengan  iklimnya.
c.    Faktor tenaga kerja. Faktor tenaga kerja memerlukan kegiatan jasmani dan rohani. Mereka adalah tenaga kerja yang terdiri dari berbagai tingkatan keterampilan dengan berbagai kekhusussan diantaranya ada tenaga terdidik, tenaga terlatih, dan tenaga tidak terdidik dan tidak terlatih. sehingga tingkat kehidupan masyarakat akan lebih baik.
d.   Faktor Modal, sumber daya modal adalah meliputi uang dan barang, yang dapat digunakan sebagai penunjang pelaksanaan proses produksi. Kemampuan orang atau kelompok dalam mengunakan sumber daya modal dan secara efisiensi akan mendorong terciptanya kesinambungan hasil produksi dalam jumlah yang memadai untuk kebutuhan masyarakat.

4.3.3. Sistem Ekonomi yang dijalankan.
             Secara teoritis dan kenyataan praktek perekonomian diberbagai negara sampai saat ini dikenal ada tiga sistem ekonomi:
1.      Sistem pasar bebas (liberalis), sistem ini atau dikenal kapitalisme didukung oleh aliran klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. Dalam perekonomian yang menekankan pada konsep bebas usaha liberal, perekonomian ditekankan pada pasar bebas yang membebaskan kebebasan bagi masyarakat induvidu dalam berbagai macam perekonomian tanpa ikut campur tangan pemerintah.
2.      Sistem ekonomi sosialis, atau disebut sistem komando. Sistem ini dipopulerkan oleh Karl Max, ini muncul sebagai ketidak setujuan atau konsep liberal. Aliran sosialis berpendapat bahwa kebebasan mutlak yang diberikan kepada induvidu dalam konsep ekonomi liberal akan menjurus kepada timbulnya pertentangan kepentingan antar induvidu karena golongan ekonomi kuat cenderung akan mendesak golongan ekonomi lemah..
3.      Ekonomi Pancasila. Ekonomi Pancasila adalah ekonomi yang menghendaki seluruh masyarakat dapat turut serta dalam kegiatan pembangunan secara keseluruhan. Hal ini dilandasi UUD 45 pasal 33 ayat 1, yang menjelaskan bahwa bentuk usaha yang sesuai denga asas kekeluargaaan adalah koperasi. Koperasi di Indonesia merupakan salah satu bentuk usaha yang benar-benar dapat dirasakan manfaatnya oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama oleh golongan menengah kebawah.
ciri-ciri ekonomi Pancasila :
a.       perekonomian disusun berdasarkan asas-asas kekeluargaan.
b.      Cabang produksi yang penting bagi negara yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
c.       Bumi dan air dan kekayaaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dimanafaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
d.      Warga negara memiliki kebebasaan dalam meilih pekerjaan dan penghidupan yang layak.
e.       Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
f.       Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

4.      Pelaku Ekonomi Pancasila terdiri dari tiga sektor yaitu :
a.       sektor pemerintah / negara
b.      sektor koperasi
c.       sektor swasta

 
KEGIATAN BELAJAR 4
4.      PERMINTAAN DAN PENAWARAN 

4.4.      PERMINTAAN DAN PENAWARAN
1. Pengertian Permintaan.
                Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita mengenal harga barang itu naik turun. Dengan demikian orang membeli barang sedikit karena harganya mahal, atau membeli banyak karena harganya murah. Demikianlah karena terdapat hubungan timbal balik antara harga dengan jumlah barang dan jasa. Hubungan timbal balik tersebut adalah : apabila harga naik maka jumlah yang dibeli akan turun dan apabila harga turun maka jumlah yang dibeli akan naik.
Dengan demikian harga merupakan faktor yang berdiri sendiri dan menentukan, sedangkan jumlah barang dan jasa,  merupakan faktor yang menentukan.

Jadi yang dimaksud dengan permintaan adalah jumlah suatu barang yang akan dibeli oleh para pembeli pada suatu tingkat harga yang berlaku ,pada waktu tertentu dan pada tempat tertentu.

Kurva ini disebut kurva permintaan yaitu kurva yang memperlihatkan hubungan antara berbagai kemungkinan harga dengan jumlah barang yang akan dibeli konsumen. Dengan demikian berdasarkan grafik diatas, kita bisa merumuskan sendiri jumlah barang yang diminta dan peluang terhadap harga.  Jika jumlah barang yang diminta semakin banyak, maka peluangnya terhadap harga akan turun.

2.      Pengertian penawaran.

Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia untuk dijual pada tingkat harga yang berlaku pada tempat tertentu dan pada waktu tertentu.
 
KEGIATAN BELAJAR 5
5. HUKUM PERMINTAAN DAN PENAWARAN
4.5. Hukum Permintaan dan Hukum Penawaran serta Asumsi yang    Mendasarinya.

A. Hukum Permintaan .
Besarnya permintaan secara umum dipengaruhi oleh tingkat harga. Penurunan harga menyebabkan permintaan meningkat, sedangkan kenaikan harga menyebabkan penurunan jumlah barang yang diminta. Gejala ini dikenal dengan nama hukum permintaan yang berbunyi “bilamana harga barang naik maka jumlah permintaan terhadap barang cenderung berkurang, dan sebaliknya bilamana harga barang turun, maka jumlah permintaan barang akan bertambah” .
Syarat-syarat berlakunya hukum permintaan :
1.   Selera masyarakat terhadap suatu barang tetap sama.
2.   Pendapatan masyarakat tetap sama.
3.   Harga barang subtitusi (komplomenter) tetap sama.
4.   Tidak terdapat barang pengganti yang baru.
5. Orang tidak yakin bahwa perubahan harga tidak mengarah pada perubahan yang berkelanjutan.
6.  Barang yang dibeli bukan untuk memperoleh penghargaan

  1. Hukum Penawaran.

            Hubungan antara harga per unit dan jumlah barang yang hendak dijual digambarkan dalam daftar penawaran yang dirumuskan sebagai hukum penawaran. Adapun bunyi hukum penawaran adalah “setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah, dan setiap penurunan harga akan mengurangi penawaran” atau “jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga”
                                            
                                                         KEGIATAN BELAJAR 6
                                   6. HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS
 
4.6.  PENGERTIAN HARGA KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS

A.    Pengertian harga  Keseimbangan
Para tokoh aliran klasik menyebutkan,bahwa nilai pokok objektif suatu barang sama dengan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu.Dalam masyarakat yang tidak mengenal uang,biaya pembuatan barang dinyatakan dengan satuan uang,biaya pembutan barang dinyatakan dengan satuan uang,nilai benda yang dinyatakan dengan satuan nilai uang dinamakan harga.Barang-barang yang dijual belikan di pasar maupun ditoko diberikan harga.Petani juga menghitung harga panennya sesuai dengan harga produksinya.Dengan adanya harga,masyarakat dapat memperhitungkan jumlah uang yang harus diskan untuk memperoleh brang atau jasa yang diperlukannya.
B.     Fungsi Harga.
Dalam situasi pasar,harga berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan ekonomi,baik mengenai produk yang dihasilkan,pemakaian faktor-faktor produksi,maupun pembagian pendapatan masyarakat.
Fungsi harga antara lain sebagai berikut :
1 .Harga mengatur jenis produksi yang dihasilkan.
Dalam menentukan jenis produksi yang dihasilkan,masyarakat memiliki produk yang paling menguntungkan.
2 .Harga mempengaruhi pemakaian faktor-faktor produksi.
Penggunaan lahan tanah,modal,sumber daya manusia dan keahlian pengusaha juga diarahkan untuk memperoleh keuntungan lebih.Tingkat penduduk kota yang lebih tinggi membuat harga rumah tinggal lebih mahal,akibatnya lahan –lahan kota diubah penggunaanya dari sektor pertanian menjadi sektor perumahan.
3 .Harga mempengaruhi pembagian pendapatan masyarakat.Jumlah harga yang dibeli oleh masyarakat sangat tergantung pada pendapataanya.Makin tinggi satu barang maka makin sedikit barang yang dapat dibeli dengan penghasilan yang ada.Sebaliknya bagi produsen,kenaikan harga justru meningkatkan penghasilan mereka.Jika harga-harga turun,pendapatan produsen dan pedagang akan berkurang.Sedangkan konsumen akan membeli banyak.

C. Macam – macam harga.
1 . Harga pasar
 Harga pasar  adalah harga yang terjadi karena adanya keseimbangan antara jumlah permintaan ( dari pihak pembeli )dan jumlah penawaran (dari pihak penjual).Keseimbangan tersebut terjadi begitu saja,melainkan memerlukan waktu.Penjual menentukan harga, tetapi tidak semua pembeli mau membeli dengan harga itu.Pembeli akan mencari barang yang diinginkannya.Terjadilah proses tawar menawar agar terjadi keseimbangan harga.Akibatnya proses penjualan mengalami kelambatan.Penjual berusaha mengurangi kerugian akibat kelambatan tersebut dengsn menurunkan harga agar penjualan yang terjadi lebih baik.
     2. Harga dasar terendah.
Untuk melindungi produsen,pemerintah ikut campur dalam menentukan harga dengan menetapkan harga dasar terendah.Pendapatan harga dasar tersebut bersifat melindungi produsen karena,harga pembelian tidak boleh lebih rendah dari harga dasar.Penetapan harga dasar pembeli gabah nerupakan salah satu upaya pemerintah dalam melindungi petani dari kesewenang-wenangan harga pembelian yang ditetapkan tengkulak pada saat hasil panen melimpah.
  1. Harga eceran tertinggi (HET)
Untuk melindungi konsumen,pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi barang-barang yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat.Penetapan tersebut bertujuan untuk melindungi konsumen dari kesewenang-wenangan produsen barang-barang konsumen dalam menentukan harga jual produknya.Penetapan HET minyak tanah yang dilakukan perintah membuat produsen minyak tanah tidak bisa menjual dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang telah ditetapkan.
  1. Harga pokok persediaan
Harga pokok penjualan ialah jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan pedagang untuk membeli barang dagangan hingga siap dijual.
  1. Harga jual
Harga jual ialah harga yang ditawarkan oleh pihak penjual,harga tersebut meliputi harga pokok penjualan dan laba yang diinginkan.

D.    Terjadinya harga
Dalam situasi ekonomi pasar, harga terjadi karena adanya keseimbangan antara permintaan dan penawaran,permintaan berasal dari pihak pembeli,sedangkan penawaran berasal dari pihak penjual.Penjual ingin memperoleh keuntungan yang setinggi-timgginya,sehingga menetapkan harga jual yang tinggi.Sebaliknya  pembeli ingin membeli harga semurah-murahnya.

E.     Faktor-faktor yang membentuk harga.
1.Faktor-faktor yang membentuk harga penawaran meliputi:
  1. Kebutuhan akan uang tunai
Jika kebutuhan akan uang tunai makin meninggi,harga penawaran cenderung menurun.
  1. Biaya produksi
Biaya produksi menjadi batas terendah harga penawaran,oleh karena itu penjual tidak ingin menderita rugi dengan menjual barang dibawah biaya produksi
  1. Adanya barang pengganti (substitusi)yang menjadi pesaing terhadap harga jual barang yang digantinya.Akibatnya,harga barang tersebut menjadi lebih rendah.
2. Faktor-faktor yang membentuk harga permintaan .
Kebutuhan seseorang atas barang dan jasa mendorong untuk melakukan pembelian.Jika kebutuhan barang tersebut begitu mendesak pembeli biasanya tidak terlalu memperhatikan dan memperhitungkan harga.

     Menentukan harga keseimbangan
            Dalam sistem ekonomi pasar harga pasar sering mengalami fluktuasi (berubah turun naik) fluktuasi tersebut disebabkan oleh perubahan dalam permintaan maupun penawaran. Selain itu ada faktor-faktor lain yang juga turut mempengaruhi fluktuasi harga pasar, antara lain situasi politik, keamanan dan lain-lain. Pertambahan volume permintaan  tanpa diikuti pertambahan volume penawaran mengakibatkan harga pasar meningkat.
Fluktuasi harga menyulitkan banyak pihak. Fluktuasi harga hanya mendatangkan keuntungan bagi pelaku spekulasi (spekulan). Karena begitu banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh fluktuasi harga, pemerintah menetapkan harga pasar dengan berbagai tindakan, antara lain sebagai berikut:
  1. Menetapkan harga dasar (harga terendah)
  2. Melakukan pembelian hasil panen
  3. Menetapkan harga eceran tertinggi
  4. Melakukan operasi pasar.


F.     Pengertian Elastis dan macam-macamnya
Elastis hanya ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang terjadi di masyarakat, tetapi tidaklah mutlak sebab peran pemerintah dalam menetapkan harga dipasar sangat besar terutama dalam sistem elastis.
Di Indonesia pemerintah sangat berperan dalam menentukan harga,misalnya harga eceran tertinggi (HET),untuk 9 bahan pokok dimasyarakat. Penawaran mempengaruhi harga juga ditentukan faktor dominan teknik,harga pokok dan harga lainnya dimana perkiraan harga yang akan datang dan peluang dijualnya produksi yang merupakan faktor lain diluar perusahaan.  Permintaan elastis adalah suatu bentuk corak permintaan dimana setiap perubahan harga akan berpengaruh besar terhadap jumlah permintaan.Permintaan inelastis adalah suatau corak permintaan dimana setiap perubahan harga barang tidak berpengaruh terhadap jumlah permintaan,dengan demikian perbandingan jumlah permintaan dengan perubahan relatif harga mempunyan angka koofisien yang lebih kecil(lebih dari 1).Elastis permintaan adalah perbandingan antara perubahan relatif dari jumlah barang yang diminta dengan perubahan relatif harga.
Penawaran adalah setiap kenaikan harga menyebabkan penawaran akan bertambah dan setiap harga turun penawaran akan berkurang atau jumlah barang yang akan dijual berubah searah dengan perubahan harga.
Menentukan elastis permintaan dan penawaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis  permintaan adalah sebagai berikut:
1.      Kemungkinan ada tidaknya barang subsitusi yaitu semakin banyak barang subsitusi akan mengakibatkan elastis permintaan semakin besar.Contoh: permintaan terhadap jasa angkutan bis akan diganti dengan jasa kereta api.
2.      Banyaknya kemungkinan pemakaian yaitu semakain banyak pemakaian suatau barang tertentu maka permintaannya akan inelastis.Sebab permintaan perseorangan tidak akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan secara keseluruhan.Contk :permintaan terhadap beras akan lebih elastis dibanding permintaan terhadap jagung.
3.      Keseimbangan antara harga barang dengan pendapatan.Semakin besar tingkat pendapatan seseorang,permintaannya semakin inelastis.
4.      Kebiasaan atau tradisi adalah barang-barang yang bersifat tradisi,permintaannya akan semakin inelastis.Contoh:pada saat lebaran (Idul fitri ) umat Islam berupaya menyediakan sejenis makanan khas yaitu ketupat.Penawaran menurut arti ekonomi adalah jumlah barang atau jasa yang oleh para produsen atau penjual dengan berbagai tingkat harga pada satu jangka waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastis penawaran:
1.      Teknik produksi ; Kemampuan teknik produksi yang dimiliki perusahaan mempengaruhi besar kecilnya volume produksi yang dihasilkan dan menentukan besar kecilnya harga pokok,harga tertentu dipasar akan mempengaruhi besar kecilnya penawaran.
2.      Besarnya biaya atau ongkos produksi ; besar kecilnya biaya atau ongkos yang dilakukan perusahaan/penjual untuk memperoleh barang menentukan besar kecilnya jumlah penawaran dengan keadaan harga pasar.
3.      Harga pasar ; semakin tinggi harga pasar semakin jumlah barang yang akan dijual.
4.      keuntungan yang diharapkan ; semakin tinggi keuntungan yang dapat diharapkan semakin besar jumlah barang yang ditawarkan.
5.      Kebutuhan akan uang ; semakin tinggi tingkat kebutuhan akan uang penaearan barang akan tetap walaupun dengan harga yang rendah.

Macam-macam penawaran.
1.      Penawaran individual ; penawaran suatu barang oleh seorang penjual atau satu perusahaan/produsen.
2.      Penawaran kolektif ; keseluruhan jumlah barang yang ditawarkan oleh semua produsen dipasar.

                                              KEGIATAN BELAJAR 7

7 .  PASAR

 
4.7. PENGERTIAN PASAR

A.Pengertian pasar
Pasar dalam kegiatan distribusi memiliki peranan yang cukup penting,karena pasar merupakan salah satu tempat berkumpulnya badan-badan perantara dalam kegiatan distribusi.Pasar yang merupakan bagian dari kegiatan ekonomi memiliki beberapa pengertian,yaitu:
  1. Pasar merupakan tempat pertemuan antara para pedagang.
  2. Pasar adalah tempat terjadinya penawaran dan permintaan terhadap suatu barang/jasa.
  3. Pasar adalah tempat terjadinya transaksi jual beli dari berbagai macam jenis barang /jasa.
  4. Pasar adalah tempat terbentuknya harga barang/jasa setelah terjadinya tawar menawar.
B. Syarat-syarat terjadinya pasar :
  1. Tersedianya tempat yang cukup luas dan mampu dijangkau,baik oleh pedagang maupun pembeli.
  2. Terdapat sekumpulan pedagang/penjual/produsen dan para pembeli  atau konsumen yang sama-sama saling membutuhkan
  3. Tersedianya barang/jasa yang diperdagangkan
  4. Tersedianya hubungan antara produsen/pedagang dengan konsemen/pembeli yang melakukan tawar menawar atau trasaksi jual beli.
C. Macam-macam Pasar
  1. Pasar kongkret : yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli yang melakukan tawar menawar dan trasaksi jual beli terhadap suatu barang dagangan yang sudah tersedia.Contoh ; pasar sayur mayur,buah-buahan dll.
  2. Pasar abstrak : yaitu pasar dimana barang yang diperdagangkan tidak terdapat/tersedia dipasar tersebut,pedagang hanya memperlihatkan contoh barang.Pada pasar ini pembeli dan penjual tidak selalu bertemu langsung tetapi dilakukan melalui telepon,surat atau telegram.Contoh : pasar bursa valuta asing,pasar modal atau bursa efek,pasar tenaga kerja.
 D. Bentuk-bentuk pasar.
1. Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna yaitu pasar terdiri dari  produsen-produsen kecil memproduksi barang yang hampir sama standarnya.Sasama penjual bersaing tetapi tidak bebas menentukan harga,karena harga sudah ditetapkan.Barang yang dijual jumlahnya tidak terbatas (bebas).
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah :
a. melibatkan banyak pembeli dan penjual
b. mudah memperoleh informasi pasar
c. bebas mengadakan hubungan antara pembeli dan penjual
d. pembeli dan penjual perorangan tidak dapat mempengaruhi harga.
2. Pasar persaingan tidak sempurna
Apabila salah satu syarat pasar persaingan sempurna tidak dipenuhi,maka pasar tersebut merupakan pasar persaingan tidak sempurna.Misalnya ditoko serba ada walaupun banyak pembeli dan penjual,mudah memperoleh informasi,bebas membeli/menjual kepada siapa saja tetapi barangnya beraneka ragam ( tidak homogen ),bukan merupakan pasar persaingan sempurna.
Bentuk-bentu pasar persaingan tidak sempurna yaitu :
1.   pasar monopoli ; apabila dalam suatu pasar hanya satu penjual terhadap suatu barang dan berhadapan dengan banyak pembeli,maka yang demikian disebut pasar monopoli,contoh perusahaan kereta api dan PLN.
2.   pasar persaingan monopolistis ; pasar ini terjadi apabila didalam suatu pasar terdapat banyak produsen barang sejenis.contoh pabri obat,rokok dan kosmetik
3.   pasar oligopoli ;pasar ini terbentuk apabila ada beberapa perusahaan besar merupakan pemasok barang di pasar,contoh industri semen,sepeda motor,mobil.
DAFTAR PUSTAKA


  1. Dayat Hadiat, Drs, Pelajaran Ekonomi, SMK tingkat I, Penerbit Armico, 1996

  1. Endang Danial Ar, Drs. M Pd, Penuntun Belajar Ekonomi I untuk SMU Kelas I, Penerbit Caneca Exact Bandung, 1999

  1. Atep Adya Barata, Memahami Ekonomi, SMK Tingkat I, Penerbit Armico,2004
 
  1. Subandi, Drs, MM, Sistem Ekonomi Indonesia, Penerbit Alfabeta, 2006

  1. Tim Sejarah,sejarah untuk tingkat 2 SMK,Ydistira,Jakarta,2002

  1. Tim penyusun,Sejarah kelas 2 SMK, Mitra Kompetensi, Klaten 2003

  1. Hamid Abdul dkk, Sejarah umum untuk SMA,Depdikbud,Jakarta 1981

  1. I Made, Sejarah Nasional Indonesia dan Umum,Erlangga Jakarta,2004

  1. Nursal Luth,Dkk, Panduan Belajar sosiologi,Galaxi, jakarta 1995

  1. Soetanto Soewirjono,Kamus sosiologi,CV Rajawali,jakarta 1985

  1. Gurniwan Kamil Pasya, Sosiologi untuk SMU kelas 2, CV Regina, Jakarta 2003