MODUL 1. IPS KLS X SMK
Standar Kompetensi : Memahami
Kehidupan Sosial Manusia
Kompetensi Dasar :
1.
Mengidentifikasi Interaksi sebagai Proses Sosial.
2.
Mendeskripsikan Sosialisasi Sebagai Proses Pembentukan
Kepribadian.
3.
Mengidentifikasi Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial.
PENDAHULUAN.
A. Diskripsi
Dalam kehidupan sosial, manusia memerlukan manusia lainnya untuk hidup dengan baik
berinteraksi dengan orang lain dan saling memiliki ketergantungan dalam
memenuhi kebutuhannya .Disisi lain manusia itu sendiri dihadapkan oleh keterbatasan –keterbatasan, sehingga perlu
bekerja sama dengan orang lain dan tidak terlepas dari pergaulan. Menurut Aris
Totles, manusia disebut ZOON POLITICON , artinya manusia adalah mahluk yang selalu hidup bermasyarakat .
Masyarakat terbentuk karena hasrat
dalam diri manusia itu sendiri .Dalam masyarakat anggotanya selalu berinteraksi atau berhubungan . hubungan itu terjalin baik
dengan kelompok sendiri, maupun dengan kelompok lain. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan
sosial, tanpa interaksi sosial tidak akan atau tidak mungkin
ada kehidupan bersama .
Bertemunya orang perorang secara badania
tidak akan menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup akan terjadi apabila orang perorang atau
kelompok perkelompok bekerja sama,
saling berbicara. Untuk mencapai suatu
tujuan bersama mengadakan persaingan.
Jadi dapat dikatakan bahwa interaksi sosial
adalah dasar proses sosial.
Manusia sebagai mahluk sosial selalu membutuhkan orang lain sehingga
dalam kehidupan sosial di masyarakat
pada umumnya akan terjadi interaksi sosial, sebagai kebutuhan sosialnya.
Interaksi sosial
yang dilakukan masyarakat dari waktu ke waktu akan menimbulkan bentuk-bentuk
inerasi sosial. Salah satu bentuk interaksi sosial adalah kerjasama dan konflik
sosial yang bersifat sangat berlawanan
Pembelajaran. 1
A. Mengidentifikasi Interaksi Sebagai Proses
Sosial
1.1
Pengertian Interaksi Sosial.
Pernahkah kamu
pergi ke Flobamoramall? cobalah amati sekilas tentang situasi dan kondisi mall.
banyak orang lalu lalang merupakan salah satu ciri khas mall. setiap orang di mall tidak akan berdiam diri tanpa
melakukan aktifitas. Setiap orang
melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain
untuk mencapai tujuan. ketika individu berhubugan dengan individu lain
berarti individu tersebut sedang berinteraksi. Dengan adanya proses intekasi
sosial berarti proses sosial sedang berlangsung.
Interaksi sosial
merupakan aktivitas-aktivitas yang tampak apabila individu ataupun kelompok
manusia mengadakan hubungan satu sama yang lain.
Menurut Gillin dan Gillin; interaksi sosial
merupakan hubungan – hubungan sosial
yang dinamis, yang menyangkut hubungan timbal balik antara orang perorang,
antara kelompok - kelompok manusia, maupun antar individu dengan kelompok manusia.
Menurut Soerjono
Soekanto; dalam bukunya sosiologi suatu pengantar (2002); Interaksi social sebagai dasar proses social yang terjadi karena
adanya hubungan-hubungan social yang dinamismencakup hubungan antar individu
antar kelompok dan antar individu dan kelompok. Walaupun orang-orang saling bertemu dan tidak
saling bicara atau tidak saling tukar menukar tanda, interaksi sosial dapat
terjadi. Interaksi sosial bukan saja berupa tindakan kerja sama. Akan tetapi
persaingan pertikaian dan sejenisnya juga merupakan interaksi sosial.
Interaksi sosial adalah suatu
hubungan antara dua orang atau lebih dimana perilaku atau tindakan
seseorang akan mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki perilaku atau tindakan
individu yang lain atau sebaliknya
Interaksi dapat
terjadi apabila salah seorang atau
individu melakukan balasan dengan
bereaksi , sehingga terjadi interaksi . Jika salah satu pihak melakukan aksi
dan pihak yang lain tidak melakuakan
reaksi , maka tidak akan terjadi interaksi. Contoh Seseorang berbicara dengan patung atau
gambar, maka tidak akan menimbulkan reaksi dengan membalas pembicaraan, karena
itu interaksi sosial dapat terjadi apabila dua belah pihak Saling berhubungan
dan melakukan tindakan timbal balik ( Aksi-reaksi).
1.2
Jenis –
jenis Interaksi Sosial.
a. Interaksi antara Individu dengan individu.
Dalam interaksi ini, individu yang satu memberi pengaruh .,rangsangan kepada individu lainya. Sebaliknya individu
yang terkena pengaruh akan memberikan reaksi,tanggpan dan respons,.
Wujud interaksinya dapat berupa kerlingan mata ,jabat tangan , saling
menyapa , bercakap-cakap atau mungkin
bertengkar. Misalnya orang yang sedang marah tidak menyapa terhadap temannya
atau saling berdiam diri. Ada juga orang yang bertingkah laku aneh untuk mengundang perhatian orang banyak.
b.
Interaksi
Antara Individu dengan kelompok.
Dalam interaksi ini seseorang
individu berinteraksi dengan kelompok
Contoh seorang ketua kelas sedang memberikan penjelasan didepan teman-temannya
mengenai pembagian tugas piket kelas atau seorang mahasiswa praktek kerja
lapangan (PKL) sedang memberikan penyuluhan penduduk desa.
c. Interaksi Antara Kelompok dengan
Kelompok.
Dalam interaksi ini kepentingan individu-individu dalam kelompok merupakan
satu kesatuan dan berhubungan dengan individu-individu kelompok lain. Misalnya
kelompok RT mengundang kelompok RT lain dlam rangka syukuran atas kemenangannya
pada suatu lomba.
1.2
Syarat –
syarat Interaksi Sosial.
Interaksi sosial memiliki dua syarat
utama yaitu :
a. Kontak Sosial.
Kata kontak berasal dari bahasa latin Con atau Cun (yang artinya Bersama-sama) dan Tango (Yang artinya menyentuh ). Jadi secara
harfiah adalah bersama-sama saling menyentuh secara fisik satu sama
lain. Misalnya dengan
berbicara bertatap muka kontak antara tetangga ,kontak antar keluarga dan
Seterusnya. Hubungan fisik tidak menjadi syarat mutlak terjadinya kontak
Dalam bantuan peralatan modern, serta telegram,
telepon, surat- menyurat dan berbagai
macam lambang orang dapat melakukan kontak dengan lebih mudah dan cepat.
Kontak dapat bersifat primer dan
sekunder.diantaranya :
1. Kontak
primer terjadi apabila ada kontak langsung dengan cara berbicara,jabat tangan
,tersenyum, dsbnya.
2. Kontak sekunder terjadi dengan perantara. Kontak sekunder langsung
misalnya melalui telepon,tv dsbnya. Kontak sekunder tidak langsung apabila
melalui perantara tidak terjadi kontak langsung. Misalnya
A minta tolong B agar disampaikan kepada gadis C bahwa A mencintainya.
Kontak sosial dapat
terjadi dalam tiga bentuk :
1. Kontak antar individu
Misalnya seorang siswa baru mempelajari tata tertib dan budaya sekolah.
2. Kontak antar individu dengan
suatu kelompok misalnya seorang guru
mengajar disuatu kelas tentang suatu pokok bahasan.
3. Kontak antar kelompok dengan kelompok lain misalnya class meeting antar kelas.
b. komunikasi
Komunikasi adalah cara menyampaikan
pesan dari suatu pihak kepada pihak lain, sehingga terjadi pengertian bersama.
Pesan yang disampaikan berupa pembicaraan, gerak-gerik anggota
badan/menunjukkan sikap tertentu. Dengan komunikasi sikap-sikap dan perasaan-
perasaan orang perorangan dapat dipahami oleh pihak lain. Misalnya : apabila
seorang gadis menerima seikat bunga dia akan memandang dan mencium bunga
tersebut, akan tetapi perhatian pertamanya adalah pada siapa yang mengirim
bunga tersebut dan apa yang menyebabkan dia mengirimkannya.
1.4. Ciri –ciri
interaksi sosial.
a.
Pelakunya
lebih dari satu orang.
b.
Ada
komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial.
c.
Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas , terlepas dari
sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang diperkirakan pelaku.
d.
Ada
dimensi waktu (Masa lampau, masa kini dan masa datang ) yang
akan menentukan sikap aksi yang sedang berlangsung.
1.5.Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi
sosial
Apabila interaksi sosial tersebut
diulang menurut pola yang sama dan bertahan untuk jangka waktu yang lama, maka
akan terwujud hubungan sosial yang relatif mapan. Suatu proses interaksi sosial
yang berlangsung dapat dibedakan dari beberapa faktor yang mendasarinya.Adapun
faktor- faktor yang mendasari terjadinya interaksi sosial yaitu :
- Imitasi
Yaitu: meniru perilaku dan tindakan
orang lain dimulai sejak bayi yang terus berkembang, dalam keluarga, lingkungan
tetangga sampai pada pergaulan sosial yang lebih luas.
- Sugesti
Yaitu : suatu proses dimana seorang
individu menerima suatu cara penglihatan atau pesona tingkah laku dari orang
lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya : Seorang siswa tidak sekolah
karena diajak temannya bermain. Sugesti dan imitasi hubungannya dengan
interaksi sosial hampir sama bedanya. Imitasi atau peniruan itu dilakukan dengan
jalan mengikuti sesuatu diluar dirinya, kemudian ditiru orang lain diluar dirinya atau sebaliknya.
3.Identifikasi
Merupakan kecenderungan atau keinginan
untuk mempersamakan dirinya dengan
orang lain. Proses identifikasi langsung terjadi dengan sendirinya secara sadar
maupun secara tidak sengaja karena seseorang memerlukan contoh- contoh ideal
didalam kehidupannya. Misalnya: bagi seorang anak laki- laki akan
mengidentifikasi dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya.
Sedangkan anak remaja mengidentifikasi dirinya dengan tokoh tertentu sebagai
idolanya. Dengan demikian identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti
atau imitasi.
4.Simpati
Simpati dapat dirumuskan sebagai
perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas
dasar logis rasional, melainkan berdasarkan pada penilaian perasaan semata -
mata seperti halnya pada proses identifikas. Misalnya seseorang tiba - tiba
tertarik pada orang lain dengan sendirinya dan tertarik itu tidak disebabkan
oleh ciri tertentu, melainkan karena keseluruhan cara bertindak dan bertingkah
laku orang tersebut, misalnya: seseorang melihat orang lain yang memiliki
perilaku menarik tiba - tiba muncul
keinginan untuk berkenalan dan bersahabat. Faktor - faktor yang mendasari
terjadinya interaksi sosial merupakan faktor - faktor minimal yang menjadi
dasar bagi berlangsungnya proses interaksi sosial. Walaupun didalam
kenyataannya sangat kompleks, kadang - kadang sulit mengadakan pembedaan tegas
antara faktor - faktor tersebut. Akan tetapi dapat dikatakan kurang mendalam
bila dibandingkan dengan identifikasi dan simpati yang secara relative agak
lambat proses berlangsungnya.
5.Empati
Empati adalah proses kejiwaan seorang individu untuk larut dalam perasaan
orang lain baik suka maupun duka. Contoh : Kalau kita melihat orang yang
mendapat musibah sampai luka berat seolah - olah kita ikut menderita. Kita
tidak hanya merasa kasihan terhadap orang tsb tetapi juga ikut merasakan
penderitaannya.
1.6. Proses sosial
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara
berbagai Segi kehidupan bersama
misalnya, pengaruh timbal balik Antara
segi kehidupan agama
dengan segi kehidupan ekonomi dan
sebagainya.
Proses sosial terwujud dalam berbagai bentuk.
Bentuk proses sosial yang umum adalah interaksi sosial, karena interaksi sosial
merupakan syarat utama adanya hubungan sosial, secara timbal balik, dinamis
yang menyangkut hubungan antara individu, antar kelompok dan antara individu
dengan kelompok.
Bentuk
lain dari proses sosial adalah sosialisasi. Sosialisasi diartikan sebagai suatu
proses dimana individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur
kebudayaan (adat istiadat,perilaku, bahasa dan sebagainya) yang dimulai dari
lingkungan keluarga atau kelompok- kelompok yang ada disekitar kehidupannya
yang lambat laun dengan berhasil penerimaan atau penyesuaikan tersebut maka
individu akan merasa menjadi bagian dari keluarga atau kelompok tadi.
Pengendalian sosial (sosial
control) juga merupakan salah satu bentuk proses sosial, pengendalian sosial
adalah suatu proses yang direncanakan atau tidak direncanakan yang bertujuan
untuk mengajak, mendidik dan membimbing bahkan memaksa warganya agar mematuhi
nilai- nilai dan kaidah – kaidah yang berlaku. Pengendalian sosial dilakukan
secara timbal balik artinya kita mempengaruhi perilaku orang- orang lain dan
sebaliknya mereka juga mempengaruhi perilaku kita.
KEGIATAN BELAJAR
2
A.
Mendeskripsikan Sosialisasi
Sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
1.2. Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu proses belajar, bagi
seseorang semenjak masa anak-anak sampai
masa tua mengenai pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam
manusia yang ada di sekelilingnya.
Setiap orang dalam kehidupan
sosial biasanya memiliki beberapa kedudukan dan menjalankan berbagai
macam peran sosial,yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian,
dalam proses ini individu akan
belajar bernacam-macam pola
tindakan yang berlaku dalam masyarakat, sehingga akan membentuk kepribadiannya
atau Personalita.
Kata personalita berasal dari person, dari
bahasa Yunani kuno prosoopon yang berarti di depan muka. Pemain sandiwara Yunani kuno memakai topeng
di depan muka. Pemain sandiwara Yunani kuno memakai topeng di depan mukanya, agar suara pemain dapat
terdengar nyaring, maka topeng dibuat sedemikian rupa yang berfungsi juga
sebagai pengeras suara. Lambat laun istilah person digunakan bagi setip pemain
sandiwara. Kemudian istilah person berubah menjadi warga masyarakat, atau orang yang menjadi anggota berbagai
kelompok dalam masyarakat dan yang telah
menjalankan peranan sosial.
Bayi yang baru dilahirkan belum menjadi
person, tetapi ia memiliki potensi kearah itu, sehingga memerlukan pendidikan,
belajar dan berkembang untuk menjadi
person. Proses pendidikan dan
perkembangan individu menjadi person dinamakan sosialisasi. Dengan
demikian kepribadian atau personalita adalah keseluruhan sikap, kebiasaan,
pikiran dan manfaat, baik biologis maupun psykologis yang dimiliki seseorang
yang berhubungan dengan peranan dan statusnya dalam berbagai kelompok dan
mempengaruhi kesadaran dirinya.
Sosialisasi tidak hanya berlangsung di dalam
keluarga sejak masa anak-anak saja, tetapi berlangsung pula dikelompok teman
sepermainan di sekolah, dan tempat kerja. Sosialisasi tidak berhenti ketika seseorang itu menginjak dewasa karena pada masa dewasapun manusia setiap
saat harus melakukan sosialisasi. Melalui sosialisasi seseorang berkembang
menjadi suatu pribadi atau mahluk sosial. Pribadi atau mahluk sosial merupakan
kesatuan integral dari sifat-sifat
individu yang berkembang, melalui proses sosialisasi. Sifat-sifat individu tadi mempengaruhi
hubungannya dengan orang lain dalam
masyarakat.
Berlangsunya sosialisasi suatu pribadi atau masyarakat memerlukan
perantara. Perantara atau media itu dimaksudkan agar individu mengenal
pengetahuan nilai dan dunia sosial serta
norma yang ada dalam masyarakat tsb. Dilihat dari siapa yang melakukannya,
sosialisasi dapat dibagi menjadi sosialisasi primer ( terjadi di lingkungan
keluarga ) dan sosialisasi sekunder (terjadi sesudah sosialisasi primer ).
Ada
berbagai jenis media sosialisasi yang bertindak sebagai agen sosialisasi
diantaranya yaitu :
a.Keluarga.
Keluarga memiliki sifat-sifat sebagai perantara untuk terselenggaranya
hubungan antar manusia yang erat. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran
utama untuk meletakkan dasar-dasar kepribadian pada anak-anaknya, dengan tujuan
untuk menghasilkan kepribadian yang baik bagi keturunannya.
Keluarga yang dapat melakukan
sosialisasi dengan baik terhadap anak-anaknya memiliki kemungkinan besar dalam
membentuk kepribadian yang baik pada anaknya. Sebaliknya keluarga atau orang
tua yang tidak dapat melakukan sosialisasi dengan baik misalnya tidak mampu
memberikan kasih sayang dan perhatian pada anaknya karena tidak sempat mendidik
nilai-nilai dan norma pada anak-anaknya, akibatnya dapat menyebabkan
anak-anaknya berkepribadian dan perperilaku tidak baik. Misalnya banyak pelaku
kejahatan atau para remaja yang memaki narkoba karena mereka tidak kuat
menghadapi kesulitan hidup atau kurang perhatian dari orang tua. Begitu pula
halnya di masyarakat bahwa kepribadian yang dimiliki senantiasa akan diturunkan
kepada setiap generasi.
"SMK BISA"
"Yakin Usaha Sampai"
"Yakin Usaha Sampai"